Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI, Rahmad Handoyo berharap wacana membuka kembali ekspor benih lobster seperti yang dilontarkan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo, dipertimbangkan kembali.
“Wacana itu (membuka ekspor benih lobster) mohon dipertimbangkan kembali. Saya sangat khawatir, wacana yang sudah menuai kontroversi ini bukan semata untuk kepentingan perekonomian kita, tapi untuk kepentingan para rente,” kata Rahmad di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/12).
Baca: Rokhmin Nilai Maluku Berpotensi Jadi Lumbung Ikan Nasional
Seperti diketahui, Kementerian Kelautan dan Perikanan saat ini sedang mengkaji kemungkinan membuka keran ekspor benih lobster. Alasan yang dikemukan Menteri KKP Edhy Prabowo, adalah potensi pasar ekspor benih lobster itu sangat besar.
Potensi tersebut baru disadari oleh Edhy saat mengirimkan tim ke Vietnam untuk memantau harga benih lobster. Edhy mengaku kaget karena benih lobster yang dijual di Vietnam harganya lebih tinggi dibanding harga jual dari nelayan Indonesia.
Selain itu, kata Edhy penyelundupan benih lobster ke luar negeri juga marak terjadi sehingga dikhawatirkan dapat mengganggu keberlanjutan ekosistem lobster di alam.
Rahmad sendiri mengaku sangat tidak sependapat dengan alasan yang dikemukan Edhy. Anggota Fraksi PDI Perjuangan ini mengatakan, saat ekspor benih lobster ditutup penyeludundupan baby lobster marak.
“Lah, ekspor dututup saja penyelundupan masih banyak. Apalagi kalau keran ekspor sampai dibuka,” ujarnya.
Dikatakan Rahmad , Indonesia merupakan negara penghasil benih lobster terbesar di dunia yang berasal dari hasil tangkapan di alam.
“Memang untuk budidaya lobster, Indonesia masih tergantung ke alam. Tapi kendala tersebut tidak membuat kita serta merta meyerah dan mengekspor benih lobster kita ke Vietnam,” pungkas Rahmad.
Masih menurut Rahmad, Indonesia boleh saja mengembangkan budidaya lobster dengan cara memberi kesempatan kepada investor Vietnam berinvestasi di Indonesia agar ada transformasi.
Baca: Penyelundupan Benur Lobster Harus Ditindak Tegas
Lebih lanjut, ia meminta agar Kementerian Kelautan dan Perikanan membatalkan niat untuk membuka keran ekspor benih lobster. Anggota parlemen asal Boyolali ini mengatakan, penutupan keran impor juga harus dibarengi dengan upaya penegakan hukum.
“Saatnya mengedepankan penegakan hukum. Para penyelundup benih lobster harus dikejar dan diberikan sanksi yang tegas sesuai hukum yang berlaku,” tandasnya.