Jakarta, Gesurid - Anggota DPR RI Rahmad Handoyo meminta pemerintah perlu mempertimbangkan peningkatan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), khususnya di wilayah yang alami lonjakan kasus seperti DKI Jakarta.
Terlebih DKI Jakarta tengah berstatus level tiga transmisi COVID-19 dan wilayah pusat ekonomi dengan masyarakat yang mobilitasnya tinggi.
"Saatnya kita tetap wajib protokol kesehatan. Nah yang kedua, itu juga belum cukup. Perlu ada tracing yang ketat, kemudian surveillansi yang semakin masif. Karena dengan datanya saat ini, sesuai para ilmuwan dan akademisi bisa dua sampai tiga kali lipat. Karena OTG juga banyak dan yang gejala ringan tidak mau ke faskes untuk uji tes, itu menambah laju penularan," kata, Minggu (17/7).
Baca: Rahmad Minta Malaysia Hormati dan Jalankan MoU
Rahmad meminta masyarakat untuk vaksinasi COVID-19 dosis ketiga atau booster. Ia menilai ada penurunan partisipasi masyarakat dalam program vaksinasi booster dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan usai landainya kasus korona sebulanan lalu.
PDI Perjuangan itu menegaskan, meski varian BA.4 dan BA.5 mendominasi, namun masih ada juga varian lain seperti Delta yang masih menyebar di tengah masyarakat hingga menyebabkan kasus Covid-19 naik.
Selain itu, saat ini masih berpeluang meningkatnya keterisian rumah sakit. Terlebih status pandemi belum dicabut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), serta adanya lonjakan kasus korona di negara lain seperti Amerika Serikat dan negara-negara tetangga Indonesia.
Baca: Presiden Jokowi Teken PP soal Kekayaaan Intelektual
Karenanya ia meminta semua pihak untuk berkolaborasi menekan kasus Covid-19 naik dan melindungi kelompok rentan. Kelompok rentan yang dimaksud adalah lansia, orang dengan komorbid dan yang belum disuntik booster.
Selain itu, ia juga menyambut baik aturan terkait sanksi tegas mengenai capaian vaksinasi booster di daerah sebagaimana yang diatur dalam Surat Edaran Menteri Dalam Negeri terkait percepatan vaksinasi booster. Menurutnya itu bisa memicu percepatan capaian vaksinasi.
Data Satgas pada Minggu (17/7) tercatat penambahan 3.540 kasus baru, dengan 10 kematian. Total kasus Corona di Indonesia berjumlah 6.134.953 kasus dengan jumlah kematian mencapai 156.849 orang.