Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI, Rahmad Handoyo mengatakan di era digital ini, masyarakat ingin tahu secepatnya apa yang dikerjakan DPR RI.
Dengan begitu, DPR dituntut menjadi lebih transparan, dan jauh lebih responsif dibanding anggota dewan zaman Orde Baru.
"Kalau zaman Orde Baru itu cap stempel, kan nggak mungkin di era sekarang. Biarlah keterbukaan itu ada di era demokrasi sekarang. Saya kira sangat dibutuhkan yang namanya digitalisasi. Apa pun yang dilakukan dan sedang terjadi di parlemen, rakyat juga bisa mengetahui langsung atau real time,” katanya di Jakarta, Minggu (14/8).
Baca: Aria Dorong BUMN Percepat Pembangunan Tol Trans Sumatera
Dia menambahkan, masyarakat tidak mau sebatas disuguhkan berita atau isu-isu yang ada di media massa. Sekarang, publik punya banyak alternatif untuk mendapatkan informasi.
“Misalnya langsung atau live dapat informasi-informasi up to date yang dari parlemen, dari sumbernya langsung,” jelasnya.
Dengan berbagai kemudahan mendapatkan akses informasi melalui sistem digital, masyarakat juga gampang melakukan pengawasan langsung terhadap Pemerintah.
“Saya kira menjadi satu khasanah rakyat untuk ikut juga mengawasi Pemerintah melalui parlemen dengan menggunalan saluran digitalisasi itu,” tegasnya.
Sejauh ini DPR RI sudah menyuguhkan siaran-siaran langsung di tiap-tiap alat kelengkapan dewan, mulai dari Komisi I sampai Komisi XI di hampir semua platform digital.
Walau begitu, Handoyo menilai itu belum cukup. Sehingga, perlu diperkuat dengan data-data Parlemen lainnya yang bisa diakses langsung oleh masyarakat.
“Harus diperkuat tidak hanya sebatas siaran rapat-rapat, tapi juga butuh data base Parlemen yang rakyat juga bisa langsung pantau. Termasuk di dalamnya kajian-kajian kesekjenan dan tim ahli di parlemen. Sehingga rakyat juga mengetahui kajian-kajian seperti apa, kajian-kajian kenegaraan, kajian-kajian kebangsaan dan lainnya,” kata dia.
Baca: Rahmad Ingatkan Menko PMK Berhati-hati Gunakan Diksi Endemi
Lebih lanjut, Rahmad menyebut digitalisasi menjadi suatu cara Parlemen mendekatkan diri kepada rakyat, dan rakyat ikut mengawasi parlemen secara langsung sebagai salah satu fungsi kontrol parlemen.
Anggota DPR asal Boyolali, Jawa Tengah itu juga mengusulkan supaya Setjen DPR RI menyelenggarakan siaran langsung kegiatan para Anggota DPR yang sedang reses di daerah pemilihannya.
Rahmad mengharapkan, ke depan ada televisi parlemen yang bisa siarkan secara nasional.
“Kenapa tidak? Jadi memang itu membutuhkan biaya yang mahal, tapi demi rakyat, supaya turut mengawasi, saya kira itu suatu hal yang sangat positif,” imbuhnya.