Jakarta, Gesuri.id - Pemerintah Provinsi Jakarta melakukan evaluasi Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) serta pelaksanaan uji kelayakan kendaraan (rampcheck) guna menjamin kelancaran dan keselamatan arus mudik Lebaran 2025.
"Kita akan evaluasi. Misalnya tadi Saber Pungli, kita bertanya bagaimana sejak pertama beroperasi, dan Alhamdulillah tidak ada laporan," kata Wakil Gubernur Rano Karno saat meninjau Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, Kamis (27/3).
Rano menekankan pentingnya kesadaran petugas untuk menghindari praktik pungli, terutama di bulan Ramadan.
"Kesadaran bahwa pungli itu haram harus ditanamkan, apalagi ini bulan puasa," tegasnya.
Selain itu, pemerintah juga menegaskan bahwa pemeriksaan kelaikan kendaraan (ramp check) dilakukan secara menyeluruh, tidak hanya sebatas prosedur formalitas.
"Sopir harus benar-benar dikontrol, mulai dari waktu tidur, pola makan, hingga tes urine," ujarnya.
Rano menegaskan bahwa langkah itu bukan hanya sekadar rutinitas, melainkan upaya serius untuk memastikan keselamatan penumpang.
Oleh karena itu, kunjungan yang dilakukannya sebagai bagian dari pengawasan dan persiapan arus mudik guna memastikan keselamatan dan kenyamanan masyarakat selama perjalanan.
Sementara itu, Pengelola Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur mencatat jumlah penumpang terus mengalami kenaikan menjelang Lebaran atau Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah.
Biasanya jumlah penumpang harian sebanyak 1.500, namun pada arus mudik bisa mengangkut kurang lebih 4.000 orang dan 300 bus.
Angka ini diprediksi akan terus naik sampai dengan H-2 atau Sabtu (29/3) dan H-1 atau Minggu (30/3).
Berdasarkan data yang dihimpun, hingga pukul 12.55 WIB tercatat sebanyak 1.838 penumpang dan 174 bus yang berangkat dari Terminal Pulo Gebang.
Diprediksi puncak arus mudik di Terminal Terpadu Pulo Gebang akan terjadi pada tanggal 28, 29 dan 30 Maret 2025.