Jakarta, Gesuri.id - Wakil Gubernur (Wagub) DKJ Rano Karno mengingatkan bahwa pengentasan stunting harus dimulai sejak perencanaan kehamilan dan hal ini membutuhkan pendekatan spesifik.
"Stunting itu bukan hanya pada waktu bayi, melainkan justru saat merencanakan kehamilan, semuanya sudah harus terdesain," ujar dia di Jakarta, Kamis (17/4).
Adapun percepatan pengentasan stunting, menjadi salah satu rekomendasi program dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKJ atas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur DKJ Tahun 2024.
Rano mengatakan, rekomendasi percepatan program pengentasan stunting atau tengkes membutuhkan pendekatan spesifik di berbagai wilayah.
"Dalam penanganan stunting ini, kami akan bekerja sama dengan pusat-pusat kesehatan yang dekat dengan masyarakat sehingga pengentasannya dapat dilakukan dengan matang dan optimal," kata dia.
Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, prevalensi stunting di DKI Jakarta sebesar 17,6 persen. Prevalensi terbesar terdapat pada Kota Jakarta Utara sebesar 19,7 persen.
Sedangkan Jakarta Pusat (19,1 persen(, Kepulauan Seribu (18,6 persen), Jakarta Barat (17,1 persen), Jakarta Timur (16,8 persen) dan Jakarta Selatan sebesar 16,6 persen.
Dia menyatakan, sejumlah rekomendasi yang dipaparkan DPRD DKJ termasuk pendapatan daerah, realisasi belanja daerah, dan penerimaan biaya realisasi dalam LKPJ Tahun Anggaran 2024 tercatat masih berada dalam level yang baik.
Terkait rekomendasi DPRD DKJ, Wagub Rano mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKJ akan menyiapkan langkah percepatan tindak lanjut atas rekomendasi yang disampaikan DPRD DKJ.
"Kami di eksekutif akan segera menindaklanjuti dan mengevaluasi. Tentunya, hasilnya nanti akan berkesinambungan dengan rekomendasi yang diberikan oleh teman-teman DPRD," katanya.