Ikuti Kami

Rano Karno Siap Dukung Hari Musik Nasional Tahun Depan

Rano: Saya ucapkan selamat Hari Musik Nasional (HMN) 2025, saya sedih karena lambang Pemda (Pemerintah Daerah) Jakarta enggak ada.

Rano Karno Siap Dukung Hari Musik Nasional Tahun Depan
Rano Karno di acara hari musik nasional 2025, Minggu (16/3/2025). (KOMPAS.com/Febryan Kevin)

Jakarta, Gesuri.id - Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno mengatakan siap mendukung musisi nasional dan perayaan hari musik nasional tahun depan.

"Saya ucapkan selamat Hari Musik Nasional (HMN) 2025, saya sedih karena lambang Pemda (Pemerintah Daerah) Jakarta enggak ada. Artinya, tahun depan, DKJ siap men-support hari musik nasional," kata Rano Karno di Asthana Kemang, dikutip Rabu (19/3/2025). 

Pasalnya, menurut Rano, akan banyak pagelaran budaya berskala internasional menuju peringatan 500 tahun Jakarta. 

"Karena Jakarta pada tahun 2027 akan berusia 500 tahun. Jadi, sejak tahun 2025 ini, lalu 2026, puncaknya 2027, Jakarta akan membuat kebudayaan tingkat internasional," ungkap Rano Karno.

Dia juga berharap, Hari Musik Nasional ke depannya dibuat lebih meriah dengan mengundang musisi Jakarta.

"Saya berharap acara hari musik nasional dibuat lebih besar dengan mengundang semua musisi Jakarta," ujar Rano. 

Diketahui, Hari Musik Nasional diperingati setiap tanggal 9 Maret, mengikuti tanggal lahir Wage Rudolf Supratman atau dikenal WR Supratman. WR Supratman lahir pada 9 Maret 1903 di Kaligesing, Purworejo, Jawa Tengah. Dia merupakan pencipta lagu kebangsaan "Indonesia Raya" pada 1924.

Jiwa bermusiknya sudah terlihat sejak muda karena bisa bermain biola dan menggubah lagu. Hari lahirnya pun akhirnya ditetapkan sebagai Hari Musik Nasional untuk mengenang dan mengapresiasi jasanya di dunia musik. Meski demikian, tanggal lahir WR Supratman sempat menjadi perdebatan. 

Peringatan Hari Musik Nasional dimulai pada 9 Maret 2013, sebagaimana diputuskan melalui Keputusan Presiden (Keppres) nomor 10 Tahun 2013. Hari Musik Nasional sebenarnya sudah diinisiasi oleh Persatuan Artis, Pencipta dan Rekaman Musik Indonesia (PAPRI) sejak 2003. Namun, baru terealisasi pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Sumber: megapolitan.kompas.com

Quote