Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi XIII DPR RI, Rapidin Simbolon menekankan pentingnya penghayatan terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
"Empat Pilar MPR RI memiliki peran strategis dalam membangun kesadaran kebangsaan dan mencegah berbagai permasalahan sosial, termasuk korupsi," ujarnya.
Menurut Rapidin, kondisi keuangan negara saat ini sedang mengalami krisis, sehingga banyak anggaran untuk kebutuhan masyarakat yang tidak dapat dijalankan.
Baca: Ganjar Pranowo Harap Masalah Gas Melon Cepat Tuntas
"Anggaran untuk infrastruktur, Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) semuanya mengalami pemotongan karena beban utang negara," Kata Rapidin saat menggelar sosialisasi 4 Pilar MPR RI di Sibolga pada Jumat (7/3).
Ia menambahkan bahwa utang negara telah meningkat sejak era Presiden SBY dan terus berlanjut pada masa pemerintahan Presiden Jokowi. Situasi ini berdampak pada melemahnya daya beli masyarakat, yang pada akhirnya membuat rakyat semakin sengsara.
"Ini yang menyebabkan mahasiswa turun ke jalan, karena mereka melihat keadaan negara yang semakin tidak menentu," katanya.
Rapidin juga menyoroti berbagai kasus korupsi yang terjadi, termasuk skandal di Pertamina yang baru-baru ini mencuat.
"Semua ini terjadi karena nilai-nilai Pancasila tidak lagi dihayati oleh para pejabat negara. Mereka tidak lagi memiliki rasa cinta terhadap negara ini," tegasnya.
Baca: Ganjar Pranowo Belum Pastikan Maju Pada Pilpres 2029
"Bayangkan, seribu triliun dikorupsi di Pertamina. Jika uang itu digunakan dengan benar, seharusnya kita sudah bisa membangun ribuan sekolah di daerah pedalaman," lanjutnya.
Sayangnya, menurut Rapidin, hukum di Indonesia saat ini tidak lagi berjalan sesuai dengan UUD 1945. Keadilan tidak ditegakkan secara merata, dan hukum cenderung diterapkan secara tebang pilih.
"Kita juga harus menjaga Bhinneka Tunggal Ika, karena jika itu tidak lagi dipertahankan, negara ini akan terpecah belah," tambahnya.