Balikpapan, Gesuri.id – Reses anggota Komisi III DPRD Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) Haji Haris diwarnai keluhan minyak goreng (migor), solar, dan gas elpiji 3 kilogram. Bahkan, seorang ketua RT bernama Haji Muchtar secara gamblang mengeluhkan membeli gas elpiji 3 kilogram harus menyertakan fotocopy KTP. Disisi lain, keluhan perbaikan lingkungan, seperti semenisasi, hingga drainase sudah semakin minim.
Baca : PDI Perjuangan Bidik 20 % Suara di DPRD Kaltim
Haris mengatakan, migor saat ini memang sudah tidak langka lagi. Namun, harga migor semakin mahal. Padahal, Rp. 14.000 per liter merupakan harga migor yang sudah disubsidi pemerintah. Ia berjanji akan menyampaikan keluhan warga kepada pemerintah kota (Pemkot) Balikpapan.
“Harapan saya, para ketua RT atau warga harus segera melaporkan hal-hal yang dirasa perlu kepada kami (dewan), tidak hanya pada saat reses saja. Karena, jika hanya pada saat reses, itu berarti dalam satu tahun warga hanya bisa menyampaikan keluhan atau usulan sebanyak tiga kali saja, kan dewan reses hanya tiap empat bulan sekali,” ucapnya.
Menurut Haris, semestinya Dinas Perdagangan (Disdag) kota Balikpapan segera mengatasi persoalan migor dan gas elpiji 3 kilogram. Apalagi, saat ini sudah menjelang puasa Ramadhan dan para ibu sudah merasakan keresahan. “Insya Allah apa yang disampaikan warga dalam reses ini akan saya sampaikan ke Ketua DPR dan Pemkot, agar permasalahan migor, gas dan solar nelayan bisa segera teratasi,” tutur politikus PDI Perjuangan tersebut.
Baca : DPRD Kaltim Pertanyakan Capaian-Rencana Dinas PUPR
Diketahui, ketua RT dari Kecamatan Balikpapan Kota dan ratusan warga menghadiri reses yang berlangsung pada Senin (28/3) malam. Peserta reses hadir dengan tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes). (kaltimku.id)