Jakarta, Gesuri.id - Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspik) Komisi IV DPR RI, Riezky Aprilia menilai adanya Taman Mangrove seperti yang ada di Desa Ketapang dapat menjadi salah satu support yang baik untuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) bagi Indonesia.
Baca: Ancaman Resesi Global 2023, Jokowi: Investor Jadi Rebutan
Itu dikatakannya di sela-sela kunspik Komisi IV DPR RI ke kawasan Taman Mangrove ‘Ketapang Urban Aquaculture’ yang terletak di Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Kunspik bertujuan untuk melihat bagaimana perawatan tanaman mangrove dan dampak kebermanfaatan mangrove agar bisa berdampingan dengan masyarakat nelayan sehingga hal itu dapat memberi manfaat tidak hanya untuk menjaga lingkungan namun juga kesejahteraan (sosial ekonomi).
“Apabila pemerintah konsisten, saya mempunyai keyakinan budi daya ini akan menjadi salah satu support yang baik untuk PNBP bagi negara kita. Terlebih lagi dengan Perpres 98 tahun 2021 tentang Nilai Jual Karbon. Nah, mungkin hal ini yang akan kita bunyikan di Rapat (Komisi VI) dan semoga pemerintah bisa bekerja sama dengan baik, bagaimana kita catch up (mengejar) untuk PNBP kita ke depan,” tutur Kiki sapaan akrabnya, Senin (28/11).
Riezky juga menilai Taman Mangrove di Desa Ketapang itu menjadi salah satu bukti konkret bagaimana pemanfaatan tanaman mangrove untuk memperbaiki lingkungan pesisir karena abrasi.
“G20 kemarin kan di Bali, oke lah ya (untuk menunjukkan kepada dunia). Ini kan maksudnya the other side dari Indonesia yang bisa kita perlihatkan. Bagaimana pemanfaatannya (tanaman mangrove) dari mulai buahnya, daunnya. Jadi, dari hal-hal yang seperti ini harus kita perjuangkan, baik dari kabupaten sendiri, provinsi juga apalagi di Komisi IV,” tegasnya.
Sebagai penyempurnaan terhadap tempat konservasi sekaligus ekowisata mangrove tersebut, Politisi Partai Fraksi PDI-Perjuangan ini berharap nantinya akan dipasang net (jejaring) pada aliran sungai untuk menjaring sampah dan tempat sampah kecil di setiap lekuk jalan. Perlu juga pemasangan papan informasi kecil mengenai jenis dan manfaat dari setiap tanamanan yang ada yang dapat mengedukasi pengunjung, terutama anak-anak.
“Ini hal-hal yang bisa untuk menjadi penyempurnaan ke depan. Mungkin juga ke depannya ini bisa jadi daerah juga bisa memungut (pembayaran), ini harus lho untuk maintenance di sini. Karena kalau ini untuk dibebanin ke kabupaten/kota takutnya ini berat,” jelasnya.
Baca: Puji PDIP Pindah Lokasi HUT, Relawan Jangan Manuver
Terakhir, legislator dapil Sumatera Selatan I itu berharap pemerintah untuk konsisten terhadap pengembangan Taman Mangrove terutama di daerah pesisir Indonesia. Yaitu, konsisten untuk benar-benar mau bangkit secara ekonomi dengan membudidayakan tanaman mangrove tersebut.
“Karena kalau benar-benar dikembangkan ini ada dua sisi (keuntungan). Yang pertama, secara PNBP, dapat (keuntungan) tapi konservasi juga dapat. Nah ini bisa menjadi pilot project, Bali sudah, Banten sudah. Karena kita harus akui bahwa kita ini daerah kepulauan yang berarti pesisirnya banyak,” pungkasnya.