Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi II DPR RI Rifqinizamy Karsayuda menilai harus ada pembenahan faktor kultural yang membuat ASN ingin kerja di Jawa.
"Faktor kultural yang membuat PNS itu harus terus dekat dengan kediaman asal termasuk di Jawa itu harus dibenahi melalui regulasi yang ketat," kata Rifqinizamy kepada wartawan, Selasa (11/10).
Komisi II DPR RI kata Rifqinizamy mendukung rencana pemerintah. Hal itu demi menghadirkan pembangunan yang tidak hanya berfokus ke Jawa.
Baca: Tanggapi Isu Ijazah Palsu Jokowi, Gibran Beri Pesan Menohok
"Saya sepenuhnya sepakat dengan Menteri Azwar Anas dalam konteks membangun Indonesia sentris maka kemudian penataan birokrasi termasuk formasinya juga harus kita arahkan," tutur Rifqi.
Kualitas ASN Terdistribusi Rata
Rifqi mengharapkan ASN terdistribusi merata. Dengan begitu daerah-daerah di luar pulau Jawa juga kebagian ASN berkualitas.
"Distribusi PNS adalah distribusi sumber daya manusia berkualitas Indonesia yang seharusnya juga dinikmati oleh daerah-daerah yang ada di luar pulau Jawa. (Seperti) Maluku, Papua, termasuk Kalimantan," katanya.
Selain formasi yang proporsional, tambah Rifqi, pola mutasi PNS juga harus diperketat.
"Harus ada kesadaran sejak awal bagi calon PNS yang ingin mendaftarkan diri menjadi PNS atau ASN termasuk PPPK di dalamnya, bahwa mereka bekerja untuk Indonesia dan di manapun ditempatkan tidak menjadi masalah," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Abdullah Azwar Anas menyebut pemerintah akan memfokuskan penempatan ASN dan PPPK yang lolos CPNS di daerah luar Pulau Jawa. Ini dikarenakan sejumlah daerah luar Pulau Jawa masih kekurangan tenaga dokter, bidan, dan guru.
Baca: Ganjar Minta Pemkab & Pemkot Serap Produk Pertanian
"Tapi ternyata, setelah kita lakukan beberapa pendalaman, problemnya bukan hanya kekurangan SDM gitu," ujar Anas di kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Selasa (11/10).
Dia menyebut formasi SDM di seluruh Indonesia, termasuk Maluku, Papua, dan Kalimantan, telah disiapkan dari tahun ke tahun. Namun, selang setahun menjalankan tugas, kebanyakan dari mereka pindah ke kota dan Jawa.
"Akhirnya ASN kita, PPPK kita, numpuk di Jawa," ucap Anas.