Ikuti Kami

Rio: Sumpah Pemuda Refleksikan Memori Narasi Sejarah

Memori narasi sejarah yang melingkupi perjalanan sumpah pemuda itu sendiri sebagai deklarasi Indonesia sebagai sebuah bangsa.

Rio: Sumpah Pemuda Refleksikan Memori Narasi Sejarah
Ketua DPC PDI Perjuangan Jakarta Timur Rio Sambodo.

Jakarta, Gesuri.id - DPC PDI Perjuangan memperingati Hari Sumpah Pemuda dengan menggelar diskusi terbuka mengangkat tema "Beranilah Menjadi Satu,Beranilah untuk Maju" berlokasi di sekertariat PDI Perjuangan Jakarta Timur Jl. Haji Naman, Pondok Kelapa Duren Sawit, Senin (31/10).

Baca Niken: Penjelasan Gubernur Kalbar Melenceng dari Substansi

Ketua DPC PDI Perjuangan Jakarta Timur Rio Sambodo mengatakan peringatan sumpah pemuda adalah momentum untuk merefleksikan memori narasi sejarah yang melingkupi perjalanan sumpah pemuda itu sendiri sebagai deklarasi Indonesia sebagai sebuah bangsa.

"Refleksi juga diarahkan bagaimana kita dapat menyerap intisari dan saripati kejiwaan juang yang amat keras dan cerdas dari pemuda-pemuda progresif Indonesia saat itu," kata Rio yang juga merupakan legislator DPRD DKI Jakarta itu.

Menurutnya Dengan perbedaan yang masih kental dan menjadi kultur yang panjang sebelumnya di gempur dengan niat dan nilai politik untuk Berani menjadi satu dan berani untuk maju bagi Indonesiaan. 

Sebuah rangkaian peristiwa heroik yang harusnya jangan sampai terlupakan ingatan kita terhadap hal tersebut.

"Beranilah menjadi satu dan beranilah untuk maju adalah keniscayaan tantangan jaman kekinian dan masa yang akan datang. Sebuah niat dan jiwa yang tersambung langsung dengan cita-cita luhur dari para patriot muda 94 tahun lalu", terangnya.

Pria yang duduk di komisi A itu juga menggambarkan nama-nama pedjoang dan organisasi pergerakan progresifnya kala itu harusnya senantiasa menjadi ilham dan inspirasi bagi siapapun di masa kini.

"HOS Tjokroaminoto, Soekarno, Hatta, Sjahrir, H Agus Salim, Tan Malaka, Tjipto mangunkusomo, Ki Hajar dewantara Sugondo, M Tabrani, Muh Yamin, Alimin dan lain-lainnya," sebutnya.

"Begitu jg keorganisasian patriotik saat itu. Boedi Oetomo, Sarekat Islam, ISDV, Jong Jawa, Jong Celebes, Jong Ambon serta Jong lainnya, Tri koro darmo, PNI, Muhammadiyah  NU dan lain sebagainya," lanjut Rio.

Baca: Pulau Pasir, Hasanuddin: Pegang Teguh Hukum Internasional

Rio juga Menegaskan langkah untuk mengentalkan dan menebalkan ingatan kesejarahan kita dengan mendorong dan membimbing kaum muda saat ini dengan lebih diintesifkan agar mengetahui, mencintai, menghormati, menghargai dan memelihara seluruh peninggalan masa lalu dengan menguasai info tentang situs-situs yg berkaitan. Serta dirinya juga mendorong Sayap pemuda di partai seperti Taruna Merah Putih, Banteng Muda Indonesia dan Repdem.

Diskusi terbuka yang dilangsungkan secara virtual itu menganghadirkan sejumlah tokoh sebagai pembicara seperti J.J Rizal Sejarawan, Sunanto ketua PP Muhammadiyah dan Bob Randilawe, S.IP., M.Hum yang merupakan Co Founder Pergerakan Kebangsaan yang juga Waketum Gerakan Bhineka Nasionalis.

Quote