Surabaya, Gesuri.id - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberikan pengarahan kepada ratusan pemilik toko kelontong di Graha Sawunggaling Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur, Rabu (6/2), agar mereka bisa bertahan di tengah perkembangan zaman.
Tri Rismaharini yang biasa disapa dengan Risma mengaku sengaja mengumpulkan para pelaku usaha toko kelontongan karena banyak di beberapa daerah perkotaan, toko kelontongan ini semakin lama semakin punah. Namun di Surabaya, Risma tidak mau hal itu terjadi.
Baca: Risma Banggakan Potensi Pasar Lokal di Depan 14 Dubes
"Saya ingin menghidupkan toko kelontongan ini, saya ingin mereka bisa bertahan di tengah perkembangan zaman," katanya.
Menurut dia, memang tidak mudah untuk menghidupkan dan membuat mereka bisa bertahan. Namun, semua itu bukan tidak mungkin, bila dilakukan bersama-sama. Oleh karena itu Pemkot Surabaya membentuk mereka dalam kelompok di setiap kecamatan.
"Kita buat koperasi per kecamatan. Progresnya pun sangat bagus, terbukti di Kecamatan Sawahan dan Rungkut. Pasti ada yang jalan dan ada pula yang tidak. Nah, nanti yang tidak jalan ini akan kita evaluasi," katanya.
Wali Kota perempuan pertama di Surabaya itu juga menjelaskan bahwa dengan dibentuk koperasi, maka mereka akan bisa membeli barang-barang yang dibutuhkan untuk tokonya secara bersama-sama.
Apabila membeli bersama-sama dengan jumlah yang banyak, lanjut dia, maka dipastikan harganya akan lebih murah, sehingga sangat cocok untuk dijual kembali dan keuntungannya bisa lebih besar.
"Jadi, mereka nanti bisa mendapatkan barang yang lebih murah melalui kelompok ini. Kami juga ajari dan latih mereka mengelola toko dan keuangannya," kata Risma.
Melalui cara itu, ia berharap para pelaku usaha toko kelontongan akan bertahan. Jika sudah bertahan, maka bisa dipastikan mereka akan bisa bersaing meskipun banyak toko modern. Apalagi, jumlah penduduk Kota Surabaya terus bertambah.
"Artinya, kebutuhan sehari-hari warga akan semakin bertambah. Mereka ini akan menjadi solusi solutif, karena mereka sendiri yang menjadi juragan dan pelayan bagi tokonya masing-masing. Bahkan, nanti mereka bisa membuka lowongan kerja baru, minimal anak cucunya yang akan melanjutkan usahanya itu," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Risma juga mengajak para pelaku usaha toko kelontongan itu untuk tidak mudah menyerah. Sebab, lanjut dia, warga Kota Surabaya adalah anak cucu para pahlawan yang tidak mengenal kata menyerah, selalu bekerja keras, dan berani melawan apapun.
"Oleh karena itu, ayo kita lawan hambatan-hambatan yang membuat kita malas. Ayo kita buktikan bahwa kita ini penguasa di kota tercinta ini," kata dia.
Baca: Gali Potensi Daerah Sejumlah Duta Besar Temui Risma
Ia juga ingin Kota Surabaya yang sudah dibangun berdarah-darah ini, bisa dinikmati oleh warga Kota Surabaya. Makanya, ia meminta mereka untuk menjadi penguasa dan tuan serta nyonya di Kota Surabaya.
"Saya ingin mengajari 'panjenengan' semuanya untuk siap menghadapi perubahan. Saya ingin 'panjenengan' semuanya jadi penguasa dan tuan serta nyonya di Surabaya," katanya.