Surabaya, Gesuri.id - Menteri Sosial RI Tri Rismaharini menilai Rumah Sakit (RS) Lapangan Tembak di Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, Kota Surabaya, Jawa Timur, cukup layak sebagai tempat isolasi bagi warga terpapar COVID-19.
"Alhamdulillah, menurut saya ini yang paling relevan karena kalau di tengah kota, kadang warga juga menolak. Kalau di sini kan jauh dari mana-mana dan jauh dari perumahan warga," kata Tri Rismaharini saat meninjau Rumah Sakit Lapangan Tembak, Senin (5/7).
Baca: Kemensos Bantu Keperluan RS Lapangan di Kota Surabaya
Risma menjelaskan bahwa Rumah Sakit Lapangan Tembak itu sudah cukup layak sebab dengan kondisi seperti sekarang ini sudah tidak memungkinkan. Bahkan, lanjut dia, sekarang ini memang tidak bisa memberikan sesuatu yang diinginkan oleh semuanya.
Sementara itu, Mensos Risma setelah meninjau beberapa ruangan di Rumah Sakit Lapangan Tembak itu bersyukur karena Surabaya bakal punya tempat untuk isolasi.
Meski begitu, ia berharap Rumah Sakit Lapangan Tembak itu tidak dipakai, karena ia juga berharap kasus COVID-19 di Surabaya semakin landai, sehingga tidak membutuhkan lagi rumah sakit lapangan.
"Alhamdulillah, tapi mudah-mudahan gak kepakai," kata Mensos Risma.
Untuk itu, kata dia, Kemensos RI memberikan bantuan 250 bed dan 50 velbed untuk keperluan di Rumah Sakit Lapangan Tembak.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat mendampingi Mensos mengatakan, Rumah Sakit Lapangan Tembak itu terus dipersiapkan hingga saat ini. Beberapa perbaikan pun terus dikebut, termasuk penutupan atau sekat-sekatnya, sehingga dia berharap ketika ada pasien COVID-19 masuk, sudah bisa nyaman untuk ditinggali.
Baca: Kemensos Dirikan Dapur Umum di Balai Wyata Guna
"Sekarang sudah sekitar 90 persen persiapannya, dan terus kami kebut," kata Eri.
Ia juga memastikan bahwa bantuan dari Kemensos RI itu akan langsung dipasang di Rumah Sakit Lapangan Tembak. Sebab, ia ingin IGD dan beberapa ruangan akan segera difungsikan terlebih dahulu, kemudian ruangan lainnya akan menyusul.
"Sudah banyak yang menyampaikan untuk masuk ke situ, banyak antre. Bahkan, di Hotel Asrama Haji itu sudah ada 700 yang antre. Kalau nanti sudah dibuka, maka kami ambil yang parah dulu, kalau OTG di Asrama Haji dan di rumah," ujarnya.