Surabaya, Gesuri.id - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memastikan bahwa rumah sakit di Ibu Kota Provinsi Jawa Timur itu menggunakan alat-alat kesehatan yang paling bagus, modern, dan berkualitas.
"Silakan boleh dicek, saya tidak bohong," katanya saat membuka acara The 1st International Conference on Health Administration and Policy (ICoHAP) atau Konferensi Internasional Pertama Tentang Administrasi dan Kebijakan Kesehatan di Hotel Wyndam Surabaya, Sabtu (1/9).
Baca: Buka Kejuaraan U-14 , Sepatu Risma Lepas Saat 'Kick Off'
Acara yang digelar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (Unair) Surabaya selama dua hari itu, mengangkat tema, "Manajemen Risiko pada Pelayanan Kesehatan".
Risma menjelaskan berbagai hal tentang perbaikan manajemen rumah sakit di Kota Surabaya.
Bahkan, ia memastikan bahwa rumah sakit di Surabaya menggunakan alat-alat medis yang berkualitas dan paling bagus.
Selain itu, wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya tersebut, juga menjelaskan bahwa dirinya sendiri yang mengatur berbagai rumah sakit di Surabaya, termasuk ruangan-ruangan yang harus dipersiapkan untuk menampung alat-alat canggih itu.
"Karena bagi saya, kalau saya bisa menyelamatkan satu orang, maka saya bisa menyelamatkan satu generasi. Mungkin yang diselamatkan itu bapaknya, kan bapaknya kalau sudah sembuh bisa cari nafkah untuk keluarganya," ujarnya.
Bahkan, lanjut dia, persoalan antrean di puskesmas atau di rumah sakit juga dipikirkan sehingga lahirlah aplikasi e-health. Saat ini, warga bisa antre lewat mesin atau ponsel.
Baca: Berikut Terobosan Risma dalam Penanganan Anak
"Dengan menggunakan cara ini, maka nomor antrean dan jam pemeriksaannya akan diketahui, sehingga warga cukup datang mendekati jam pemeriksaannya itu, tidak perlu antre," katanya.
Ketua panitia konferensi internasional Kolonel Laut Bima Pramundita mengakui keberhasilan manajemen yang dilakukan Wali Kota Risma dalam memperbaiki manajemen rumah sakit di Surabaya itu.
Maka dari itu, pihaknya mengundang khusus Wali Kota Risma agar memberikan penjelasan mengenai manajemen rumah sakit di Surabaya.
"Saya kira beliau patut dijadikan contoh sukses dalam mengelola manajemen risiko dalam pelayanan kesehatan," katanya.
Baca: Pemkot Surabaya Audit SMP Swasta, Ini Penyebabnya
Selain mengundang Wali Kota Risma, pihaknya juga mengundang Direktur Mutu Akreditasi Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Deputi Direksi Bidang Aktuaria dan Manajemen Risiko BPJS Kesehatan, serta pembicara internasional dan nasional yang berpengalaman secara akademisi maupun praktisi di bidang manajemen risiko pelayanan kesehatan.
"Tujuan akhir yang akan dicapai, yakni munculnya solusi kebijakan yang sesuai tentang mengelola manajemen risiko pada pelayanan kesehatan. Mudah-mudahan nanti didengar oleh pemerintah sehingga memunculkan kebijakan yang lebih komprehensif," katanya.
