Surabaya, Gesuri.id - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memastikan Kota Surabaya sudah layak jadi tempat investasi internasional. Buktinya, saat ini sudah banyak investor luar negeri yang menanamkan investasinya di Kota Pahlawan ini.
Baca: 160 UKM Meriahkan HUT ke-725 Kota Surabaya
Yang terbaru, salah satu perusahaan terkemuka di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Budget Petroleum melalui PT Arvada Investasi menanamkan investasinya di Kota Surabaya senilai Rp 2,1 triliun. Dana investasi itu digunakan untuk membeli tiga tower apartemen yang dibangun oleh PT Pembangunan Perumahan (PP) Properti Tbk.
Tiga tower apartemen itu tersebar di Surabaya barat, yakni Grand Sungkono Lagoon, Surabaya pusat di Grand Shamaya dan di Surabaya timur yakni di Grand Dharmahusada Lagoon. Tiap satu tower apartemen rata-rata terdiri dari 400 unit kamar. Harga per unitnya lebih dari Rp 500 juta.
“Kehadiran investor asing (Dubai) ke Surabaya ini menjadi bukti bahwa Surabaya aman dan nyaman untuk investasi. Peluang investasi internasional ini akan sangat membantu dalam meningkatkan pendapatan daerah sekaligus membuka peluang bagi warga Kota Surabaya dalam kesempatan bekerja,” ujar Wali Kota Risma saat menerima pengusaha asal Dubai, Zahid Basir di rumah kediaman wali kota, Jalan Sedap Malam, Jumat (6/7).
Menurut Wali Kota Risma, selama ini investasi hanya dilakukan oleh investor lokal maupun nasional. Makanya, dengan adanya investor asing ini diharapkan akan semakin menarik perhatian investor asing lainnya untuk menanamkan dananya di Kota Pahlawan.
Wali Kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu juga menjelaskan bisnis properti di Kota Surabaya lebih menarik dibanding kota-kota lainnya di Indonesia. Hal ini ditandai dengan kenaikan harga properti yang semakin tinggi dibanding dengan DKI Jakarta. Tentunya, kenaikan harga properti di Surabaya ini meningkat tajam setelah Pemkot Surabaya gencar membangun jalan-jalan baru, seperti jalur lingkar luar barat (JLLB) dan jalur lingkar luar timur (JLLT).
“Selama saya menjabat, saya sudah membangun sepanjang 250 kilometer (km) jalan baru. Genangan air tiap tahu juga terus mengalami penurunan hingga sekarang hanya 3%,” ungkapnya.
Baca: Risma: Festival Hidupkan Kembali PerekonomianPascateror Bom
Zahid Bashir selaku Managing Director menjelaskan alasan pihaknya ingin melakukan investasi di Surabaya dipengaruhi oleh beberapa factor. Salah satunya perasaan aman yang ada di Kota Surabaya. Meskipun, beberapa bulan kemarin Surabaya sempat mengalami tragedi bom, namun Ibu Risma cepat bangkit, sehingga kota ini kembali kondusif.
“Saya yakin dengan sensor security Surabaya, karena sudah dibuktikan oleh Ibu Risma melalui perilaku dan perkataannya untuk warganya,” terangnya.