Jakarta, Gesuri.id - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menemui belasan korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Saat pertemuan itu, Risma meminta agar dibentuk sebuah tim untuk memetakan masalah di wilayah para korban tersebut.
Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan Tak Berniat Ikuti Pilkada
Risma juga meminta agar tim tersebut mencatat data dari para korban. Para korban itu berasal dari sembilan kabupaten di NTT.
"Buat tim, sembilan tim kabupaten, nyebar, minta datanya mereka, masukkan kalau ternyata dia KK-nya belum lengkap, data kependudukannya belum lengkap, minta ke daerah untuk memasukkan datanya," kata Risma di Santra Efata Kupang, NTT, Kamis (8/8).
Risma menyebut, setelah para korban didata, akan dilakukan asesmen terkait masalah yang terjadi di lingkungan para korban. Hal itu untuk mendukung kegiatan usaha yang akan dilakukan oleh para korban.
"Setelah itu, kita lakukan asesmen di sana, permasalahannya apa. Kalau tadi disampaikan permasalahannya itu air. Di daerah asal itu apa yang masalahnya itu," katanya.
Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan Hal Ini Untuk Tanggapi Pernyataan Jokowi
Proses lebih lanjut, Risma mengatakan akan mendalami lebih lanjut keterangan dari para korban tersebut. Hal itu agar diketahui lebih lanjut alasan pasti para korban itu bisa terjerat TPPO.
"Berikutnya kemudian nanti kita perdalam, mungkin belum banyak yang mau cerita," katanya.
Risma bertemu dengan para korban tersebut hari ini untuk meninjau dan mencarikan solusi atas masalah mereka. Total ada 18 orang yang ditemui oleh Risma.