Jakarta, Gesuri.id - Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, menegaskan pentingnya penanaman nilai-nilai menghormati dan memperhatikan orang tua kepada generasi muda.
Menurutnya, upaya tersebut akan menciptakan hubungan yang lebih baik antara lansia dan keluarga.
“Perawatan lansia pada panti-panti sosial, bukan budaya bangsa Indonesia. Itu budaya luar negeri. Menurut saya, itu nggak sesuai dengan budaya kita,” ujar Risma sapaan Tri Rismaharini dalam keterangannya, Jum’at (31/5).
Baca: PDI Perjuangan Akan Umumkan Sikap Politiknya di Kongres 2025
Risma mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, jumlah lansia mencapai 22,6 juta jiwa atau 11,75 persen dari keseluruhan jumlah penduduk Indonesia. Rincinya, sebanyak 52,28 persen lansia berjenis kelamin perempuan, lebih tinggi dibandingkan lansia laki-laki yang sebesar 47,72 persen.
Dia mengkui, kehadiran panti sosial bisa memberikan akomodasi terhadap lansia yang terlantar. Namun, di sisi lain, kehadiran panti-panti itu juga dapat menyebabkan anak-anak yang seharusnya mengurus orang tua pada usia senja, menitipkan atau meninggalkan orang tuanya di panti sosial.
“Apa iya seperti itu? Budaya kita, agama kita, tidak mengajarkan seperti itu,” cetusnya.
Indonesia yang kental dengan budaya ketimuran, sambung Risma, tidak mengajarkan hal itu. Karenanya, kata dia, tidak ada alasan yang membolehkan seseorang untuk menelantarkan orang tua mereka.
Baca: Ganjar Tegaskan Sikap Sebagai Oposisi Adalah Pendapat Pribadi!
“Setiap membaca laporan, saya pelajari apa masalah orang tuanya ditinggalkan. Ada yang masalah ekonomi, tapi ada yang bukan masalah ekonomi. Bahkan, ada anak yang sudah berhasil, tapi tidak mau menjenguk orang tuanya,” ungkap dia.
Karenanya, politisi PDI Perjuangan ini mendorong rasa kepedulian terhadap lansia, harus dibiasakan sejak dini. Dengan begitu, nilai-nilai kepedulian terhadap lansia bisa bertahan hingga dewasa dan ditularkan kepada anak dan cucu kelak.
“Saya meminta kepada seluruh pemangku kepentingan terkait, agar lebih memperhatikan pendidikan budi pekerti anak-anak terhadap lansia. Hal itu dapat meminimalisasi lansia yang terlantar di Indonesia,” tandasnya.