Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI, Rokhmin Dahuri mengungkapkan bahwa kebijakan AS tersebut tidak hanya berdampak pada Indonesia, namun juga menghantam hampir seluruh negara dunia.
Rokhmin menyarankan dua langkah strategis untuk meresponsnya.
Baca: Ganjar Pranowo Harap Masalah Gas Melon Cepat Tuntas
“Kalau boleh kami menyarankan pemerintah, ada dua jurus yang bisa dilakukan. Pertama, cobalah yang terbaik untuk melakukan diplomasi dan negosiasi. Tarif segitu sangat mencekik kita, apalagi kita masih berstatus negara berkembang. Dengan kemampuan diplomasi Indonesia dan memilih delegasi yang tepat, saya yakin kita bisa berhasil,” ujarnya dilansir dari dpr.go.id, Kamis (10/4).
Menurutnya, pengiriman tim negosiator andal ke AS menjadi langkah mendesak. Namun lebih dari itu, Rokhmin menekankan pentingnya menjadikan tekanan ini sebagai momentum memperkuat daya saing pangan nasional.
Rokhmin mengajak seluruh pelaku sektor pangan untuk memperbaiki produktivitas dan efisiensi.
“Petani, nelayan, peternak, dan pelaku usaha pangan lainnya harus bisa tetap bertahan dan mendapatkan keuntungan, berapapun harga jualnya. Ini soal bagaimana kita meningkatkan efisiensi dan daya saing produk kita,” ucapnya.
Baca: Ganjar Ingatkan Presiden Prabowo Untuk Berhati-hati
Politisi Fraksi PDI Perjuangan juga menyebut bahwa tekanan global ini bisa menjadi pemicu lahirnya ketahanan pangan yang lebih kuat dan mendorong Indonesia mencari pasar ekspor baru di luar AS.
“Dengan semangat gotong royong dan dukungan kebijakan yang tepat, saya yakin sektor pangan kita bisa makin kuat menghadapi ketidakpastian global,” pungkasnya.