Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI, Rudianto Tjen mengajak masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) bisa ikut mempromosikan batik cual yang menjadi ciri khas di Negeri Serumpun Sebalai.
Politisi PDI Perjuangan itu berharap, corak batik cual yang telah menjadi kearifan lokal Babel bisa semakin dikenal masyarakat secara luas.
"Bangka Belitung ini punya batik khas yang biasa kita sebut batik cual. Kita harapkan bahwa batik cual yang sudah menjadi kearifan daerah kita ini bisa kita bantu promosikan agar bisa dikenal lebih luas," kata Rudi, Minggu (2/10).
Baca: Dukung UMKM, Puan Sambangi Kampung Batik Laweyan
Salah satunya, kata Rudi, masyarakat bisa memanfaatkan media sosial. Dengan begitu, postingan tentang batik cual bisa dilihat dan diketahui masyarakat hingga mancanegara.
"Apalagi sekarang kan ada medsos, yang kita bisa share tentang kearifan budaya lokal, suapaya bisa diketahui banyak orang. Bahkan, tidak menutup kemungkinan dilihat oleh orang-orang di seluruh dunia," ungkap wakil rakyat yang sudah 4 periode di DPR RI itu.
Rudi berharap, corak yang terdapat di dalam Kain/Batik Cual bisa menjadi daya tarik tersendiri dalam mengundang wisatawan luar daerah untuk berkunjung ke Babel. Sehingga UMKM yang bergerak di bidang produksi batik cual maupun pariwisata akan bergerak.
"Kita harapkan dengan batik khas Babel semakin dikenal orang, juga bisa meningkatkan kunjungan wisatawan yang datang ke Babel. Dan kalau, kunjungan wisatawan meningkat, tentu saja akan ada perputarakan ekonomi, dan UMKM masyarakat terutama di bidang produksi batik khususnya pariwisata akan ikut meningkat," kata Rudi.
Baca: Gibran Kenalkan Batik Khas Solo ke Louis Vuitton
"Tentu ini semua adalah upaya kita bersama untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan daerah, agar daerah kita Bangka Belitung ini semakin maju dan sejahtera ke depannya," pungkasnya.
Sebagai informasi, Kain cual merupakan warisan budaya khas Bangka yang secara turun temurun dimulai dari abad ke-18 . Oleh karena itu ciri khas dari kain cual dapat dilihat motifnya yang berbeda dengan kain batik yang lain.
Namun bukan hanya motif yang berbeda, tetapi proses pembuatannya juga menggunakan teknik tenun, yaitu perpaduan antara teknik tenun sungkit dan tenun ikat dan juga menggunakan benang emas.