Pangkalpinang, Gesuri.id - Anggota Komisi I DPR RI, Rudianto Tjen mengajak milenial di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) untuk terus bijak dan cerdas dalam menggunakan media sosial (Medsos) dalam sehari-hari.
Menurutnya, kaum milenial sangat mampu menjadi garda terdepan untuk terus memberikan edukasi kepada masyarakat luas terkait kebenaran sebuah informasi atau berita.
“Anak muda ini kita harapkan bisa menjadi pelopor di tengah-tengah masyarakat, mengedukasi dengan benar, memilah-milah informasi, ajak masyarakat untuk cek kebenarannya sebelum informasi itu disebarluaskan ke orang banyak,” kata Rudi dalam dialog interaktif dalam webinar bertajuk Eksistensi Milenial dalam Menangkal Hoaks di Manunggal Hotel, Sungailiat, Kabupaten Bangka, Sabtu (18/6).
Baca: Jelang Pemilu 2024, Banteng Mojokerto Gelar Pelatihan Medsos
Menurut legislator Dapil Babel itu, generasi muda sangat berperan dalam kemajuan teknologi yang saat ini sudah berkembang pesat. Rudi berharap, kondisi tersebut bisa dimanfaatkan milenial untuk memajukan daerah.
“Saya sangat bangga dengan anak-anak muda karena apa, kemajuan yang luar biasa dengan teknologi sekarang ini anak-anak muda bisa dengan mudah komunikasi bisa dengan mudah menyampaikan informasi atau menerima informasi,” kata Rudi.
“Sehingga seluruh perkembangan informasi kita bisa dapatkan dan bisa tahu dari rumah kita masing-masing,” sambungnya.
Politisi PDI Perjuangan tersebut juga masyarakat secara umum untuk bijak dalam menggunakan media sosial. Pasalnya, semua yang dilakukan oleh media sosial terekam dan meninggalkan jejak digital.
Terutama, dikatakan Rudi, bagi para generasi muda yang masih memiliki masa depan yang cerah. Sebab, jejak digital seseorang akan menjadi syarat kelulusan bagi siapaoun yang ingin mendaftar menjadi pegawai negeri, TNI ataupun masuk ke sebuah perusahaan besar.
Baca: Hadapi Disrupsi Medsos, Yasonna Minta Pers Jaga Kualitas
“Jejak digital kalau kita pernah mengirimkan sekali saja, itu sebenarnya te-record oleh server di pusat. Jadi kalau seandainya adik-adik kita di pernah mengirimkan berita hoax, semuanya terekam dan berpengaruh ke depannya,” ungkap Rudi.
Tak hanya itu, bijak dalam menggunakan media sosial dinilai penting karena penyalahgunaan terhadap konten hoaks akan bersinggungan dengan norma hukum yang berlaku.
“Jangan sampai karena kita tidak tahu atau lalai menyebarkan berita bohong akan merasakan hukuman undang-undang ITE dan ini sangat disayangkan sekali oleh kita semua. Oleh karena itu, saya berharap kita semua bisa bijak dalam menggunakan media sosial kedepannya,” pungkasnya.
