Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI Rudianto Tjen dinilai sangat luar biasa. Salah satunya dalam menangkal berita bohong (hoaks), Rudi ingin terus melibatkan milenial.
Legislator 4 periode asal Babel itu menilai, teknologi dan media sosial menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Sehingga diperlukan upaya bersama agar penyebaran hoaks bisa diantisipasi.
Baca: DPR RI Tangani 425 Berita Hoaks di Tahun 2023
"Milenial memiliki akses langsung ke berbagai platform media sosial dan informasi online. Oleh karena itu milenial memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan yang efektif dalam menyebarkan informasi yang benar, memerangi hoaks, dan membantu membangun masyarakat yang berlandaskan kebenaran," kata Rudianto Tjen.
Rudi menuturkan, banyak dampak negatif hoaks yang dapat menyebabkan kerugian besar, sebagai contoh hoaks tentang kesehatan yang mengklaim pengobatan palsu, investasi bodong, hoaks politik yang memprovokasi perpecahan.
"Saat ini fenomena hoaks telah mengancam integritas informasi, merusak kepercayaan publik, dan bahkan mempengaruhi dinamika sosial, politik, dan ekonomi," kata Rudianto Tjen.
triwulan pertama 2023 terdapat 425 isu hoaks dan 11.357 isu hoaks periode Agustus 2018-31 Maret 2023.
Rudi menjelaskan, masifnya penyebaran informasi yang berlimpah saat ini menjadi tantangan era digitalisasi. Sehingga masyarakat akan kesulitan memilah mana informasi yang benar atau sebaliknya.
"Di sisi lain informasi tersebut dapat menyebar dengan cepat melalui media sosial tanpa dilakukan verifikasi terlebih dahulu. Sehingga tantangan ini harus disikapi dengan baik oleh milenial," ujar pria yang dikenal peduli tersebut.
Oleh karena itu, Rudi terus berupaya memberikan literasi kepada masyarakat, khususnya para milenial. \
Baca: Ganjar Minta Jurkam Hindari Kampanye Hoaks dan Politik Identitas
Menurutnya, etika digital juga harus diterapkan dengan baik dengan cara menghormati privasi individu, bertanggung jawab terhadap informasi yang dibagikan dan tentunya membagikan informasi akurat.
"Literasi digital sangat penting bagi milenial, kegiatan memeriksa, verifikasi, dan evaluasi informasi adalah suatu keharusan," ungkap Rudi.
"Contoh praktik terbaik dari individu atau kelompok milenial dalam melawan hoaks adalah dengan membagikan informasi akurat, mengikuti akun medsos yang terverifikasi dan tentunya berkontribusi dalam edukasi dan membuat platform untuk memerangi hoaks di lndonesia," pungkasnya.