Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi I DPR RI, Rudianto Tjen mengajak pemuda khususnya mahasiswa untuk mengingatkan perjuangan bangsa dan negara ini.
"PDI Perjuangan memperingati sumpah pemuda kita menggelar seminar hari ini, kita undang mahasiswa mengingatkan perjuangan bangsa dan begara ini. Kita harapkan teman-teman mahasiswa itu memahami betul perjuangan dan semangat nenek moyang kita berjuang untuk memerdekakan republik ini," ujar Rudi saat DPD PDI Perjuangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menggelar seminar kebangsaan dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda ke-96 tahun dengan tema peran pemuda dalam bela negara dan pencegahan radikalisme di Pangkalpinang, Sabtu (9/11).
Baca: Ganjar Tegaskan Andika Cocok Jadi Gubernur Jawa Tengah
Menurut dia, perjuangan para pahlawan bangsa ini tidaklah mudah untuk meraih kemerdekaan dan mempersatukan bangsa Indonesia ini.
"1908 Ini susah kebangkitan nasional 28 Oktober 96 silam sumpah pemuda 45 kita baru merdeka, ini perjuangan bukan kaleng-kaleng, untuk mempersatukan Indonesia dari Sabang sampai Merauke itu bukan pekerjaan yang mudah," katanya.
Melalui seminar ini, ia berharap para pemuda di Bangka Belitung dapat mempertahankan semangat menjaga NKRI ini.
"Inilah supaya temen temen mahasiwa ini supaya punya semangat yang sama mempertahankan NKRI ini kita tetap menjadi negara besar, negara kuat bisa mempertahankan eksistensi negara kita," katanya.
Menghadapi pesta demokrasi ini, lanjut dia, adanya seminar ini dapat membentengi masyarakat dari paham-paham radikal yang tidak menginginkan adanya demokrasi.
Baca: Ganjar Pranowo: Dari Pengacara hingga Gubernur
"Sekarang ini kita menhdapai pilkada pesta demokrasi orang orang radikal tidak suka itu, tapi ini adalah hak kita sebagai rakyat memilih wakil kita pemimpin kita secara demokratis siapa yang kita pilih. Kita harus memilih orang yang punya visi misi yang jelas yann memimpin daerah kita," ujarnya.
Sementara, salah seorang peserta, Andre mengaku melalui seminar ini mendapatkan ilmu dan pengetahuan baru tentang wawasan kebangsaan ini.
"Tentu melalui seminar ini kami mendapatkan pengetahuan ataupun ilmu baru tentang merawat kebangsaan," kata Andre.