Ikuti Kami

Rudianto Tjen Bagikan Kiat Hadapi Berita Bohong

Salah satu upaya yang bisa dilakukan ialah berpikir logis dan kritis.

Rudianto Tjen Bagikan Kiat Hadapi Berita Bohong
Anggota Komisi I DPR RI, Rudianto Tjen.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi I DPR RI, Rudianto Tjen mengajak masyarakat, khususnya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) untuk terus melawan berita bohong (hoaks) atau tindakan konspirasi melalui internet. 

Salah satu upaya yang bisa dilakukan ialah berpikir logis dan kritis.

Politisi PDI Perjuangan itu juga meminta masyarakat untuk bisa berperan dalam melawan hoaks dan konspirasi di internet. Diantaranya dengan menghindari judul yang provokatif, periksa sumber berita, dan periksa kebenaran foto.

Baca: Rudi Nilai Peran UMKM di Babel Bisa Terus Diberdayakan

“Kemudian masyarakat bisa memeriksa alamat situs web, ataupun bergabung dengan grup anti hoax, serta mulai berpikir logis dan kritis. Mari kita ambil bagian dalan mewaspadai dan mencegah hoaks dan teori konspirasi di internet,” kata wakil rakyat yang dikenal peduli tersebut, Senin (7/11).

Politisi PDI Perjuangan itu dinilai tak pernah lelah untuk terus menyuarakan persatuan dan kesatuan di tengah-tengah masyarakat. Kali ini, wakil rakyat 4 periode itu mengajak masyarakat bisa menjadikan akses internet atau sosial media sebagai alat perekat kerukunan sesama.

Rudi khawatir maraknya berita hoax dapat memecah belah kerukunan masyarakat. Tak hanya hoaks, Rudi juga mengkhawatirkan internet dijadikan sebagai alat konspirasi sekelompok orang atau organisasi yang memiliki tujuan untuk merusak keutuhan NKRI.

“Namun hal tersebut dapat dikurangi dan diwaspadai dengan bijak dan cerdas menggunakan internet atau media digital,” kata Rudianto Tjen.

Lebih lanjut, Rudi menjelaskan, teori konspirasi merupakan teori yang menjelaskan serangkaian peristiwa maupun tragedi yang bersifat rahasia. Sering kali, kata dia, teori ini digunakan untuk memperdaya seseorang oleh sekelompok atau organisasi tertentu.

“Konspirasi itu direncanakan secara diam-diam oleh pihak tertentu seperti sekelompok orang maupun organisasi yang nemiliki kuasa tinggi serta sangat berpengaruh,” jelas Rudi

Rudi juga memberikan contoh sejumlah hoaks yang sempat beredar di tanah air, seperti meluasnya pandemi Covid-19 disebabkan kebocoran laboratorium biologi di China, kemudian penanaman microchip vaksin, serta teknologi 5G transmisikan virus corona.

Baca: Turnamen Ketua DPR RI Cup Ditutup, Ini Daftar Pemenangnya

Selain itu, pria kelahiran Sungailiat itu meminta masyarakat untuk bisa mengenali ciri-ciri berita hoaks maupun teori konspirasi. Pasalnya, kedua hal tersebut memberikan dampak yang sangat merusak persatuan dan kesatuan bangsa dan negara yang sudah terbentuk dan terjalin dengan sangat baik seperti saat ini.

“Informasi yang dapat membuat kita membenci orang lain atau kelompok tertentu. Kemudian informasi tersebut dapat menciptakan adanya kebencian, kekhawatiran dan permusuhan, dan biasanya meminta untuk diviralkan dan minta disebarkan,” ungkapnya.

“Ciri-ciri tersebut harus kita waspadai, karena tentu saja hoax dan konspirasi ini memberikan dampak buruk, misalnya dapat menimbulkan perpecahan, masyarakat tidak percaya dengan fakta, kemudian menimbulkan opini negatif, maraknya post truth, dan disintegrasi menjadi ancaman,” pungkasnya.

Quote