Ikuti Kami

Rusuh Kebijakan Elpiji 3 Kg, Ferdinand: Murni Kekacauan Pemerintah Bukan Manuver Politik

Ia menegaskan kebijakan tersebut sudah lama dibahas di Istana dan bukan merupakan manuver politik untuk merugikan Prabowo.

Rusuh Kebijakan Elpiji 3 Kg, Ferdinand: Murni Kekacauan Pemerintah Bukan Manuver Politik

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan, Ferdinand Hutahaean, menanggapi isu yang menyebut Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sengaja mendiskreditkan Presiden Prabowo Subianto melalui kebijakan subsidi gas elpiji 3 kilogram.

Ia menegaskan kebijakan tersebut sudah lama dibahas di Istana dan bukan merupakan manuver politik untuk merugikan Prabowo.

"Tidak juga, saya tidak melihat seperti itu. Karena mengetahui apa yang terjadi," kata Ferdinand, Kamis (6/2/2025).

Ferdinand mengatakan bahwa ia telah berbicara dengan orang yang bersinggungan langsung dengan kebijakan tersebut.

"Saya tidak elok menyebut namanya. Jadi ini tidak ada unsur untuk mendiskreditkan Prabowo," imbuhnya.

Menurutnya, sejak November 2024, Prabowo telah memberikan instruksi kepada Bahlil untuk menata ulang subsidi energi, termasuk BBM dan elpiji bersubsidi.

"Soal ini kan sudah dibicarakan berkali-kali di istana sebelumnya," cetusnya.

Ferdinand menilai bahwa skema subsidi tersebut telah dirancang dan dibahas dalam lingkup pemerintahan sebelum diterapkan.

"Jadi ini tidak ada alasan sebetulnya kalau tidak dilaporkan, dibahas Presiden. Saya tidak percaya itu," tuturnya.

Kata Ferdinand, kekacauan yang terjadi saat ini adalah tanggung jawab pemerintahan Prabowo sendiri.

"Ini adalah murni kekacauan dari pemerintahan Prabowo," terangnya.

Menurutnya, sejak November lalu, semua pihak terkait sudah menyatakan bahwa skema subsidi telah dirancang dan dilaporkan kepada Presiden.

"Kita lihat dari November semua sudah menyatakan, Bahlil juga menyatakan skema tentang subsidi BBM elpiji subsidi sudah rampung dan dilaporkan ke Prabowo. Jadi saya tidak percaya kalau itu tidak pernah dibahas di istana," pungkasnya.

Sumber: fajar.co.id

Quote