Ikuti Kami

RW Akhiri Hidup Usai Pemeriksaan di Polsek Kayangan, Raden Nuna Minta Polisi Lebih Profesional

Peristiwa tragis menimpa seorang pemuda asal Dusun Batu Jompang, Desa Sesait, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara, Rizkil Watoni (RW).

RW Akhiri Hidup Usai Pemeriksaan di Polsek Kayangan, Raden Nuna Minta Polisi Lebih Profesional
Sekretaris Komisi III DPRD NTB, Raden Nuna Abriadi tanggapi kasus pembakaran Polsek Kayangan, Lobar. POS BALI/RUL

Mataram, Gesuri.id - Anggota DPRD NTB dapil Lombok Barat (Lobar)-Kabupaten Lombok Utara (KLU), Raden Nuna Abriadi meminta aparat kepolisian agar bekerja lebih profesional dan berhati-hati dalam menangani sebuah kasus.

Politisi PDI Perjuangan Itu menanggapi peristiwa tragis yang menimpa seorang pemuda asal Dusun Batu Jompang, Desa Sesait, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara, Rizkil Watoni (RW) berbuntut panjang hingga menyebabkan pembakaran Polsek Kayangan.

Rizkil diduga mengakhiri hidupnya akibat stres berat setelah menjalani pemeriksaan di Polsek Kayangan, tuduhan pencurian HP milik seorang penjaga toko modern.

"Jangan memberikan rasa ketakutan dan was-was apalagi intimidasi berlebihan pada korban hingga keluarga korban," ujar Raden Nuna Abriadi pada wartawan melalui telpon selulernya, Rabu (19/3).

Raden Nuna mengaku bahwa jika merujuk kronologis dari tim internal PDI Perjuangan KLU, maka penanganan kasus ini sangat tidak profesional dan justru memperburuk keadaan.

Hal itu, menyusul, kasus ini seharusnya dapat selesai dengan cara sederhana yakni ketika HP sudah dikembalikan.

Namun, penanganan oleh Polsek Kayangan justru menjadi tindakan berlebihan yang tidak memperhatikan kondisi mental korban.

"Kami minta aparat kepolisian agar tidak lagi menimbulkan rasa ketakutan sebelum ada kepastian penanganan kasusnya. Pastikan lebih hati-hati pada setiap penanganan kasus," kata Raden Nuna Abriadi.

Sekretaris Komisi III DPRD NTB bidang Keuangan dan Perbankan ini berharap masyarakat di wilayah Kayangan dan KLU agar tetap tenang dan menunggu hasil proses penyelidikan yang kabarnya akan dilakukan jajaran Polda NTB.

Meski demikian, Nuna meminta agar proses penyelidikan dilakukan secara transparan dan tidak ada yang ditutupi.

"Jika memang Pak Kapolda akan turun tangan menuntaskan pemeriksaan kasus di Kayangan, maka kita minta agar transparan. Ini untuk menahan dan menjawab kekecewaan publik," jelas Nuna Abriadi.

Rizkil diketahui meninggal gantung diri pada Senin (17/3).  Dari pengakuan keluarga ia meninggal karena depresi atas permasalahan yang dialami.

Di mana korban dilaporkan atas kasus dugaan pencurian HP pegawai Alfamart Kayangan. Padahal hanya salah ambil HP saat ngecas. Kemudian ditambah lagi dengan dugaan diteror oleh oknum kepolisian.

“Korban dan pemilik HP sudah damai sebetulnya dan sepakat tidak melanjutkan permasalahan tersebut ke jalur hukum. Hanya saja dari oknum polisi hubungi korban bilang kasusnya tetap lanjut dan korban diminta mengakui perbuatan,” kata ayah korban Nasrudin.

Nasrudin pun menduga anaknya kemudian gantung diri karena ancaman tersebut. Kemudian ditambah lagi videonya diviralkan oleh pegawai Alfamart bahwa korban mencuri.

“Anak saya mengaku tidak mencuri. Dia ngaku lebih baik mati daripada harus mengaku melakukan pencurian,” ujarnya. 

Sumber: www.posbali.net

Quote