Jakarta, Gesuri.id - Anggota Tim Pengawasan DPR untuk Penanggulangan Covid-19, Sadarestuwati, menyayangkan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta masih setengah hati.
Karena menurut Wakil Sekjen PDI Perjuangan ini masih banyak masyarakat dan perusahaan yang tidak mematuhi.
Baca: Gilbert Sayangkan Bansos Anies Salah Sasaran
"Akan tetapi saya masih mengatakan PSBB ini dijalankan dengan setengah hati. Karena apa? Karena masih banyak masyarakat yang tidak mematuhi, masih banyak perkantoran yang buka penuh,” kata Sadarestuwati dalam rapat yang digelar secara virtual, Kamis (16/4).
Salah satu contoh adalah mengenai kebijakan terkait meminimalisasi penggunaan transportasi umum demi mencegah penyebaran Covid-19. Faktanya, masih banyak masyarakat menggunakan moda transportasi umum seperti kereta listrik dan kereta api antarprovinsi.
Menurutnya, untuk physical distancing dan social distancing dalam PSBB, seharusnya juga dilakukan di moda transportasi umum tersebut. “Bukan hanya di taksi, ojek yang tidak boleh mengangkut penumpang. Tetapi untuk bus, kereta api, juga harus dilakukan,” katanya.
Dia juga mempertanyakan ppenerapan standard operating procedure (SOP) bagi penumpang yang masuk ke transportasi umum. Menurutnya, seharusnya ada tindakan seperti penyemprotan dan pembersihan dengan disinfektan bagi kendaraan umum.
Baca: Prasetyo Yakini PSBB Jadi Solusi Bijak Atasi Corona di DKI
Dia juga mempertanyakan tindakan Pemprov DKI Jakarta atas masih banyaknya perkantoran yang buka dalam masa PSBB.
"Kantor-kantor PNS saja dilakukan pembatasan, tetapi pekerja lainnya tidak ada pembatasan. Apakah ini juga tidak akan menjadi persoalan tersendiri?” tegasnya.