Semarang, Gesuri.id – Usai tasyakuran yang dimeriahkan oleh pertunjukan musik, tarian, serta sajian aneka makanan dari Jawa Tengah, ribuan orang kembali memadati Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jumat (7/9) malam untuk mengikuti Jateng Bersalawat.
Semakin larut, masyarakat yang datang pun semakin banyak. Terlebih, dengan hadirnya Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf dan KH Maimoen Zubair. Hingga tengah malam, mereka khusyuk melantunkan salawat.
Baca: Ganjar-Yasin Rela "Ndeprok" Layani Swafoto Warga
Dalam sambutannya, Habib Syech menekankan pentingnya menjaga persatuan. Perbedaan dukungan saat Pilgub lalu, harus dilebur. Masyarakat mesti bersama membangun Jawa Tengah lebih baik lagi.
“Mari dengan dilantiknya beliau berdua (Ganjar-Yasin), kita singkirkan semua bentuk perbedaan yang lalu. Kita maju bersama-sama beliau berdua untuk membangun Jawa Tengah menjadi Jawa Tengah yang indah, yang selamat, yang nikmat, yang hebat, penuh dengan rahmat dari Allah SWT,” katanya dihadapan ribuan jamaah.
Pada kesempatan itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta dukungan masyarakat agar selama lima tahun mendatang, dia dan wakilnya Taj Yasin, bisa menjalankan amanah memimpin Jawa Tengah dengan baik. Gotong royong di antara masyarakat sangat penting agar kesejahteraan meningkat.
“Mari sama-sama kita saling nyengkuyung apa-apa yang akan kita kerjakan lima tahun ke depan,” katanya.
Ganjar juga menyampaikan pada lima tahun kepemimpinannya kedepan akan mendorong pembangunan di sektor pendidikan, kesehatan, dan penanggulangan kemiskinan. Mulai tahun depan dia juga akan mendorong ekonomi berbasis pondok pesantren. Sehingga selain piawai dalam bidang keagamaan para santri juga bisa menjadi mandiri sebagai entrepreneur.
“Saya mau sinkronkan dengan program pemerintah pusat, insya Allah pemerintah pusat sudah akan menggelindingkan Bank Wakaf. Mudah-mudahan Bank Wakaf ini nanti bisa mengembangkan ekonomi pondok pesantren,” ujarnya.
Baca: Hari Pertama "Ngantor", Ganjar Dicurhati Nelayan
Wakil gubernur yang biasa disapa dengan Gus Yasin menambahkan pendidikan dan ekonomi pondok pesantren menjadi salah satu prioritas yang akan dikerjakan. Menurutnya, kemiskinan dapat ditekan melalui pendidikan dan pengetahuan, terlebih yang ditopang dengan nilai-nilai keagamaan.
“Pengetahuan itu bisa lebih baik jika pengetahuan itu kita topang dengan akhlakul karimah, dengan mengedepankan nilai-nilai keagamaan kita,” katanya.