Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Gresik, Mujid Riduan menyampaikan bahwa, pihaknya saat ini tengah membangun komunikasi dengan parpol lain untuk membahas koalisi di Pilkada Gresik 2024.
Sebab, kursi PDI Perjuangan Gresik di DPRD tak cukup untuk memberangkatkan pasangan calon (paslon) bakal calon bupati (bacabup) dan bakal calon wakil bupati (bacawabup) sendiri.
Baca: Full Semringah, Ganjar Pranowo Hadiri Rakernas PDI Perjuangan V
Hasil Pemilu 14 Februari 2024, PDI Perjuangan Gresik meraih 9 kursi atau 18 persen untuk DPRD Gresik periode 2024-2029. Sementara yang disyaratkan Undang-Undang yang mengatur pemilihan kepala daerah 10 kursi atau 20 persen untuk mengusung paslon.
"Karena itu, komunikasi dengan parpol lain sampai sekarang tengah kami bangun. Kami butuh tambahan kursi untuk mengusung paslon," ucap Mujid kepada BANGSAONLINE, Selasa (28/5).
Disampaikannya, DPP PDI Perjuangan saat ini tengah menjajaki koalisi dengan parpol lain yang memiliki kursi di DPRD Gresik untuk bergabung untuk mengusung paslon bacabup dan bacawabup pada Pilkada 27 November.
"Untuk koalisinya masih proses di DPP," terang Wakil Ketua DPRD Gresik ini.
Lebih jauh Mujid menyampaikan, PDI Perjuangan telah menjaring lima kandidat bacabup dan bacawabup untuk diusulkan ke DPP untuk mendapatkan rekomendasi (rekom) sebagai tiket running pada Pilkada Gresik.
Baca: PDI Perjuangan Tugaskan Ganjar Pranowo Dalam Pilkada Serentak
Untuk bacabup ada dua kandidat, yaitu Ketua DPC Gerindra Gresik, Asluchul Alif dan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani.
Sedangkan untuk bacawabup ada tiga orang yaitu, Ketua DPC PDI Perjuangan Gresik Mujid Riduan, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Gresik Noto Utomo dan Wabup Gresik Aminatun Habibah.