Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VII DPR RI, Samuel Wattimena, menyoroti pentingnya eksekusi dan kesiapan sumber daya manusia (SDM) dalam implementasi Grand Design Pembangunan Ekonomi Kreatif yang dibahas dalam Rapat Kerja Komisi VII DPR RI dengan Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif RI di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (19/3).
Samuel menilai bahwa konsep yang dirancang pemerintah sudah sangat baik, namun yang lebih penting adalah bagaimana realisasi di lapangan, terutama dalam memastikan SDM yang tersedia benar-benar mampu menjalankan grand design tersebut.
"Grand design ini terlalu bagus, jadi yang saya tunggu adalah eksekusinya seperti apa. Karena kalau kita membuat konsep, tentunya kita merencanakan yang terbaik. Tapi langkah berikutnya, apakah SDM di kementerian dan di daerah mampu menjalankan grand design ini?" ujarnya.
Baca: Ganjar Pranowo Mempertanyakan Klaim Sawit Sebagai Aset Nasional
Samuel juga menyoroti kesenjangan kapasitas SDM antara perkotaan dan pedesaan.
Menurutnya, di kota-kota besar, dukungan ekosistem industri kreatif lebih mudah didapatkan.
Sebaliknya, di desa, keterbatasan infrastruktur dan sumber daya menjadi tantangan besar, terutama dalam menghadapi digitalisasi yang kini menjadi fokus dalam pengembangan ekonomi kreatif nasional.
"Kalau di kota besar, banyak bantuan dari subsektor sekitarnya. Tapi di desa, ketergantungan terhadap dukungan eksternal sangat besar. Persoalannya, siapa yang akan mendampingi masyarakat desa agar bisa masuk dalam ritme teknologi ini?" jelasnya.
Untuk mengatasi tantangan ini, Samuel menekankan perlunya strategi aktivasi ruang kreatif di berbagai daerah.
Namun, ia mengingatkan bahwa konsep ruang kreatif itu sendiri masih perlu diperjelas, termasuk siapa yang menjadi pelaku di dalamnya dan bagaimana pembentukannya.
Sebagai langkah awal yang paling strategis, Samuel menegaskan pentingnya melakukan pendataan secara menyeluruh terhadap potensi ekonomi kreatif di berbagai daerah.
"Langkah strategis menurut saya adalah pendataan. Kita harus tahu desa mana yang potensial, kapasitas ekonomi kreatifnya seperti apa, dan berapa banyak populasi yang benar-benar berminat serta siap bergerak di sektor ini," katanya.
Baca: Ganjar Pranowo Harap Masalah Gas Melon Cepat Tuntas
Menurut Samuel, data yang akurat akan menjadi fondasi utama dalam menyusun kebijakan yang efektif dan berkelanjutan.
Ia menekankan bahwa pendataan bukan hanya soal mengumpulkan informasi, tetapi juga memantau perkembangan dan memberikan asupan yang tepat agar ekosistem ekonomi kreatif bisa tumbuh dengan baik.
"Ujung dari segala pengetahuan adalah bagaimana pengetahuan itu bisa menjadi sumber pemasukan ekonomi bagi masyarakat. Kalau kemampuan kreatif yang besar tidak bisa cukup menghidupi seseorang, berarti ada yang belum cukup dalam pendekatan kita," tegasnya.
Selain aspek eksekusi dan pendataan, Samuel juga menekankan pentingnya keterlibatan anak muda dalam ekosistem ekonomi kreatif.