Jakarta, Gesuri.id - Kader PDI Perjuangan Novie Bule menyangkal pernyataan Wasekjen DPP Partai Golkar Lisman Hasibuan yang sebelumnya menyebut gerakan aksi mahasiswa “Indonesia Gelap” sebagai bentuk tekanan terhadap pemerintah, karena Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mau ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Menurut Novie, aksi “Indonesia Gelap” murni terjadi tanpa ditunggangi oleh kepentingan politik, lantaran kondisi riil rakyat saat ini masih jauh dari kata sejahtera.
“Lu enak banget ngejeblak, mungkin karena lu punya posisi Lisman Hasibuan, lu seenaknya,” kata Novie dikutip dari akun TikTok @novie_bule9 di Jakarta, Jumat (7/3/2025).
Novie menilai, Wasekjen Golkar Lisman Hasibuan justru sama sekali tidak memiliki rasa empati terhadap situasi negara ini yang menurut dia memang sedang tidak baik-baik saja.
Novie berpendapat, selain jauh dari sejahtera, rakyat saat ini berada dalam posisi terhimpit. Indikasinya ialah harga kebutuhan pokok serba naik. Ini pun belum ditambah dengan kabar biaya pendidikan di dalam negeri yang juga menyusul bakal naik.
“Lo bilang rakyat Indonesia berkecukupan, cukup apanya dengan semua yang serba mahal, serba naik, ditambah lagi pendidikan biaya kuliah mau naik,” tuturnya.
Novie mengaku justru pernah diinstruksikan oleh Lisman Hasibuan untuk dengan sengaja menyerang Gubernur Papua Barat Daya (PBD). Ia lantas menuding sosok Lisman sebagai aktor pengerah massa bayaran.
“Lu masih ingat ketika lu membayar orang yang mengaku-ngaku adalah kader simpatisan PDI Perjuangan yang mendukung Prabowo-Gibran. Bukti-bukti itu semuanya masih ada, bukti rekaman gua dengan Hana masih baik-baik gue pegang, dan sekarang lu mulai cari masalah lagi. Lu punya bukti yang bisa lu pertanggungjawabkan Lisman Hasibuan?” ucapnya.
“Bukannya lu yang biasa membayar orang-orang. Terbukti kok ketika pendaftaran ke KPU Prabowo-Gibran, lu menyuruh Hana untuk membawa orang-orang dan mengaku adalah kader simpatisan PDI Perjuangan. Sudahlah kartu mati lu gue sudah tahu Lismana Hasibuan,” tambahnya.
Novie mengungkapkan, sosok Lisman Hasibuan sempat membayar orang untuk meneror dengan cara mengepung rumahnya. Ia menantang balik Lisman untuk membantah pernyataannya ini.
“Lu masih ingat ya sama gua, kalau lu mau meneror gua lagi, silakan, karena lu juga pernah menyuruh orang kan buat mengepung rumah gua. Gua tantangin lagi Lisman Hasibuan,” tuturnya.
Sebelumnya, Lisman Hasibuan melihat gerakan aksi mahasiswa bertema Indonesia Gelap sebagai bentuk tekanan ke Pemerintah karena Sekjen PDI Perjuangan Hasto mau ditangkap KPK.
Ia menjelaskan, saat ini Pemerintahan Prabowo–Gibran dengan 100 Hari Kerja sangat sukses melaksanakan Program Pro Rakyat.
“Jadi kalau dibilang Indonesia Gelap menjadi tanda tanya yang gelap apanya? Gerakan-gerakan mau tekan Pemerintah agar Sekjen PDI Perjuangan Hasto tidak ditangkap sebaiknya disetop dan sebagai kaum intelektual, mahasiswa seharusnya kawal proses hukum di KPK dan mendesak KPK segera tangkap Harun Masiku dan Hasto,” pungkasnya.
Sumber: teropongnews.com