Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi I DPR RI, Sarifah Ainun Jariyah meminta pemerintah tegas menolak masuknya aplikasi penjualan asal China Temu ke Indonesia.
Menurutnya, jika aplikasi temu diizinkan beroperasi di di Indonesia bisa mematikan sektor UMKM dalam negeri.
"Saya sangat tidak setuju dengan adanya aplikasi temu, kenapa dikatakan begitu karena dia menghubungkan langsung antara pabrik dengan konsumen jadi bisa dibayangkan dengan persenan diskon yang besar bisa jadi UMKM yang ada akan terpinggirkan," kata Sarifah, Selasa (5/11).
BaCa: Ganjar Pranowo: Dari Pengacara hingga Gubernur
Legislator muda PDI Perjuangan tersebut menuturkan bila ia pernah melihat langsung aplikasi tersebut dan bisa memberikan diskon sampai 90 persen.
Hal tersebut ia temukan dari temannya yang berasal dari luar negeri dan sudah menggunakan aplikasi tersebut dan dengan adanya aplikasi tersebut tentu akan mengancam keberadaan UMKM di Indonesia.
"Jadi UMKM akan kalah harga dengan diskon yang diberikan di aplikasi temu karena diskonnya bisa sampai 90 persen bahkan disitu dari yang saya temukan dari teman teman saya yang berasal dari luar negeri dan sudah menggunakan aplikasi tersebut," tuturnya.
"Ditambah dari aplikasi ini juga banyak memberikan program barang gratis dan otomatis ini akan menyingkirkan UMKM kita," sambungnya.
BaCa: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo
Untuk itu, Sarifah berharap bila aplikasi temu itu benar-benar bisa ditolak masuk ke Indonesia karena menurutnya akan banyak UMKM yang merasakan dampak dari adanya aplikasi tersebut.
Selain itu, Sarifah menyatakan bila aplikasi Ini bisa memotong habis jalur distribusi karena menghubungkan langsung antara pabrik dengan konsumen.
"Jadi saya harap aplikasi ini benar-benar ditolak oleh pemerintah dan tidak boleh masuk ke Indonesia karena itu bisa menyingkirkan UMKM," tutupnya.