Ikuti Kami

Sebabkan Penumpukan Penumpang, Anies Dikecam

Mulai Senin (23/3) transportasi publik di Ibu Kota Jakarta melakukan penyesuaian jadwal operasionalnya.

Sebabkan Penumpukan Penumpang, Anies Dikecam
Ilustrasi. Penumpukan Penumpang di KRL Bekasi-Jakarta, Senin (23/3) pagi.

Jakarta, Gesuri.id - Politikus PDI Perjuangan Deddy Yevri Sitorus kembali mengkritik langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang berdampak pada pembatasan jam operasional dan jumlah transportasi umum selama masa tanggap darurat pandemi Corona alias Covid-19. 

Baca: Lagi-lagi Anies Tak Konsultasi Dengan Pemerintah Pusat

Seperti diketahui, mulai Senin (23/3) ini transportasi publik di Ibu Kota Jakarta melakukan penyesuaian jadwal operasionalnya. KRL Commuter Line, MRT Jakarta dan Jakarta hanya beroperasi hingga pukul 20.00 WIB.

Pembatasan itu berdampak pada penumpukan penumpang di  moda transportasi massal, khususnya, Kereta Rel Listrik (KRL). 

Pembatasan  itu tak terlepas dari status tanggap darurat bencana virus Corona  di Jakarta, yang diberlakukan  Anies Baswedan. 

"Lagi-lagi Gabener Aibon bikin blunder, membatasi trayek yg mengakibatkan penumpukan penumpang!," ujar Deddy di akun Facebooknya, Senin (23/3). 

Seharusnya, lanjut Deddy, kalau tidak mau drastis menutup operasional angkutan umum, Pemprov seyogyanya mengenakan aturan ketat soal social distancing. 

"Artinya, justru harus menambah frekwensi angkutan umum...bukan mengurangi!!" tegas Deddy.

Deddy mengingatkan, Jakarta adalah epicentrum COVID-19 dan dikepung oleh daerah-daerah yang juga tinggi angka penularannya. 

Baca: PDI Perjuangan Sebut Pemkot Depok Lamban Tangani Corona

"Bisa dikatakan, Gubernur adalah orang yg paling berkontribusi dalam meledaknya wabah Corona!!!" ujarnya.

Sejak Jumat (20/3),  Anies Baswedan memang  telah memberikan imbauan bahwa akan menerapkan pembatasan kendaraan umum. Hal tersebut dilakukan untuk mendukung social distancing guna memperlambat penyebaran COVID-19.

Quote