Jakarta, Gesuri.id - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan saat ini menjadi momentum yang tepat bagi institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) untuk melakukan otokritik dan melakukan perbaikan secara menyeluruh. Polri dalam sejarah perjuangan bangsa punya rekam jejak sejarah yang membanggakan.
Baca: Puan Minta Polri Bersih-bersih dari Penyalahgunaan Narkotika
Hasto melihat Polri bisa meneladani sosok Jenderal Hoegeng Imam Santoso atau yang biasa disebut dengan Jenderal Hoegeng, sosok polisi di Indonesia yang dikenal dengan kejujurannya.
"Polri harus meneladani Jenderal Hoegeng, yang fotonya kami pasang di Sekolah Partai. Sehingga Polri tegas, menjaga wibawa, tertib hukum, dan membangun sistem hukum berkeadilan yang mengedepankan keberpihakan kepada rakyat. Ini harus menjadi roh dari pembenahan Polri," ujar Hasto menjawab pertanyaan wartawan di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (15/10).
Hanya saja, ucap Hasto, berbagai persoalan yang terjadi di internal Polri beberapa waktu terakhir membuat kepercayaan publik menurun. Karena itu, Polri harus secepatnya melakukan evaluasi dan bergerak mengayomi masyarakat.
"Ketika diguncangkan berbagai persoalan-persoalan internal sebagaimana yang terjadi akhir-akhir ini maka Polri harus secepatnya melakukan evaluasi, pembenahan dan perombakan guna membangun kembali rasa percaya diri di hadapan rakyat dengan prestasi," kata Hasto.
"PDI Perjuangan mendorong berbagai persoalan akhir-akhir ini agar Polri segera melakukan perbaikan-perbaikan secara fundamental di internal Polri dan meningkatkan kedisiplinan. Itu harapan PDI Perjuangan. Karena Polri bagaimanapun juga sebagaimana TNI punya rekam jejak sejarah yang membanggakan," ucap Doktor Ilmu Pertahanan tersebut.
Diketahui, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mendorong jajaran Polri untuk bekerja keras mengembalikan kepercayaan publik kepada institusi Polri. Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat memberikan pengarahan kepada jajaran Polri, mulai dari para pejabat utama Mabes Polri, kepala kepolisian daerah (kapolda), hingga kepala kepolisian resor (kapolres) seluruh tanah air di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/10).
Baca: Jokowi ke Kapolri: Visi Presisi Tak Usah Njlimet-njlimet
“Di November itu (kepercayaan publik terhadap Polri) masih 80,2 (persen), sangat tinggi, bukan tinggi, sangat tinggi sekali. Sekarang, kemarin Agustus, berada di 54 (persen), jatuh, terlentang, rendah sekali. Itulah pekerjaan berat yang Saudara-saudara harus kerjakan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada Polri di tengah situasi yang juga tidak mendukung saat ini,” ujar Presiden.