Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VIII DPR RI Selly Andriany Gantina mendorong konsep mudik Idulfitri yang ramah keluarga agar perjalanan pulang kampung menjadi lebih aman, nyaman, dan sehat bagi seluruh masyarakat, terutama kelompok rentan seperti anak-anak..
“Perjalanan panjang dan kepadatan arus mudik sering kali menjadi tantangan, terutama bagi ibu dan anak-anak. Maka penting sekali kita menerapkan mudik yang ramah keluarga,” kata Selly dalam keterangan resminya, Kamis (27/3).
Menurut dia, mudik ramah anak dan keluarga dapat diciptakan dengan memastikan fasilitas transportasi dan infrastruktur pendukungnya dapat menjamin kenyamanan pemudik.
Baca: Ganjar Pranowo Harap Masalah Gas Melon Cepat Tuntas
“Seperti ketersediaan arena bermain hingga aksesbilitas bagi ibu yang membawa anak harus diperhatikan. Moda transportasi umum seperti bus, kereta, dan kapal laut juga harus menyediakan fasilitas khusus, seperti ruang menyusui, serta playground agar perjalanan tidak terasa membebani bagi anak,” paparnya.
“Terminal, stasiun, dan rest area juga perlu memiliki fasilitas yang lebih layak, mulai dari toilet yang bersih, ruang ganti popok, hingga posko kesehatan yang siap siaga menangani kondisi darurat,” imbuh Politikus PDI Perjuangan ini.
Menurutnya, konsep mudik ramah anak-anak, ibu, lansia, dan perempuan sangat penting untuk menciptakan pengalaman mudik yang lebih menyenangkan dan aman. Termasuk, kata Selly, kesigapan petugas untuk membantu pemudik.
“Seringkali kita dapati ada ibu-ibu yang mudik dengan anaknya tanpa didampingi suami atau keluarga. Penting bagi petugas angkutan massal untuk bisa memberikan bantuan, misalnya dengan membantu membawakan barang-barang mereka,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga menuturkan konsep mudik ramah keluarga dapat menekan angka kecelakaan selama arus mudik Lebaran. Hal ini dapat terwujudkan jika aturan penerapan lalu lintas dibuat ketat sehingga lansia dan anak mendapatkan fasilitas istirahat yang cukup selama di perjalanan.
"Angka kecelakaan selama musim mudik cenderung meningkat. Dengan adanya konsep mudik ramah anak dan keluarga, Pemerintah dapat fokus pada peningkatan keselamatan di jalan," tuturnya.
Dirinya yang membidangi urusan perlindungan anak dan perempuan di DPR itu menyebut pemerintah perlu juga memastikan semua hal yang dibutuhkan pemudik sudah siap mengingat Hari Raya Idul Fitri sudah tinggal menghitung hari.
Ia merinci, mulai dari infrastruktur transportasi beserta layanan moda transportasi massal, sampai pada kebutuhan rest area yang memadai.
“Dan tentunya penerapan aturan lalu lintas yang ketat, penyediaan rambu-rambu yang jelas, serta pengawasan lebih ketat di jalur mudik juga dapat membantu mencegah kecelakaan," imbuhnya.
Seperti diketahui, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mengungkap data sejumlah kecelakaan lalu lintas selama masa arus mudik Lebaran tahun lalu atau pada 2024. Kecelakaan mayoritas melibatkan pengguna sepeda motor tertinggi yaitu sebanyak 73 persen.
Kemudian disusul oleh kecelakaan kendaraan angkut orang atau bus 12 persen, angkutan barang 10 persen dan mobil pribadi 2 persen. Sisanya di angka 3 persen adalah angkutan umum lainnya.
Selly berpandangan, faktor kesehatan pemudik sering kali terabaikan dalam perjalanan mudik yang panjang sehingga memunculkan potensi kecelakaan lalu lintas. Karenanya, ia mengatakan konsep mudik ramah keluarga perlu mencakup upaya untuk menjaga kesehatan pemudik melalui penyediaan layanan kesehatan darurat di sepanjang jalur mudik.
“Pemerintah juga harus meningkatkan pengawasan dan memperketat aturan keselamatan, baik di jalan tol maupun jalur-jalur arteri yang sering dilalui pemudik,” jelas Selly.
Baca: Ganjar Pranowo Belum Pastikan Maju Pada Pilpres 2029
Dirinya menambahkan, edukasi tentang pentingnya istirahat secara berkala pun perlu disampaikan kepada pemudik. “Sosialisasikan juga secara masif prinsip berkendara dengan aman kepada pemudik, termasuk penggunaan safety belt untuk semua penumpangnya. Baik orang dewasa maupun anak-anak,” lanjutnya.
Ia juga menekankan pentingnya evaluasi dan peningkatan kebijakan mudik setiap tahun. Maka dari itu, ia mengingatkan agar pemerintah mendengarkan masukan dari masyarakat dan pemudik untuk memperbaiki infrastruktur serta layanan yang mendukung perjalanan mudik agar lebih baik di masa depan.
“Dengan perencanaan yang matang dan kerja sama semua pihak, diharapkan tradisi mudik dapat berlangsung lebih aman, nyaman, dan menyenangkan bagi seluruh masyarakat, terutama bagi ibu dan anak-anak yang membutuhkan perhatian lebih selama perjalanan,” terang Selly.
Setelah implementasi konsep mudik ramah anak dan keluarga, Selly menilai penting untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas program tersebut. “Mengumpulkan umpan balik dari pemudik akan membantu Pemerintah memahami apa yang berhasil dan apa yang perlu diperbaiki," tutup Legislator dari Dapil Jawa Barat VIII tersebut.