Jakarta, Gesuri.id - Komisi VIII DPR RI mendorong Pemerintah segera menyalurkan bantuan bagi korban kebakaran di Petojo Selatan, Gambir, Jakarta Pusat. Akibat kebakaran ini, dua orang meninggal dunia dan puluhan orang terluka.
“Duka yang mendalam kami ucapkan kepada para korban meninggal, korban luka dan semua warga korban kebakaran. Semoga arwah para korban meninggal dapat diterima di sisi Allah SWT,” kata Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriani Gantina dalam keterangan persnya, Sabtu (26/8).
Seperti diketahui, kebakaran hebat melanda permukiman padat penduduk di Jalan Kebon Jahe, Gang Kober, Petojo Selatan, Gambir, Jakpus, Rabu (28/8) malam. Akibatnya sebanyak 196 kepala keluarga atau sekitar 600 jiwa di empat RT terdampak kebakaran.
Baca: Selly Temukan Pelanggaran KPM dari PKH di Cirebon
Selain dua orang meninggal, kebakaran menyebabkan 20 warga terluka. Si jago merah pun menghanguskan lebih dari 150 rumah dan menyebabkan 274 warga mengungsi.
"Ini bukan hanya tanggung jawab moral, tetapi juga tanggung jawab kemanusiaan yang harus dipenuhi dengan penuh dedikasi dan rasa empati," ucap Selly.
Saat ini tempat pengungsian para korban kebakaran dipusatkan di halaman Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat. Warga juga diizinkan beristirahat di Masjid Al Fauz yang lokasinya tepat berada di sisi halaman kantor Wali Kota Jakpus.
Selly mengungkapkan, diperlukan kerja sama semua stakeholder untuk membantu para korban kebakaran.
"Bantuan sandang dan pangan harus menjadi prioritas. Pastikan kerja sama yang apik dalam memberikan bantuan agar diterima warga yang terdampak, termasuk masker apalagi saat ini Jakarta tengah dikepung polusi udara," tuturnya.
Lebih lanjut, Selly mengatakan korban kebakaran juga membutuhkan dukungan dan perhatian untuk melawati masa-masa sulit. Mengingat para korban kehilangan tempat tinggal, harta benda dan trauma psikis yang diakibatkan bencana tersebut.
"Bantuan yang diberikan oleh Pemerintah haruslah layak dan mencakup kebutuhan dasar warga yang terdampak. Termasuk juga kebutuhan khusus untuk bayi, anak, lansia, ibu hamil/menyusui, dan lansia,” ucap Selly.
“Perlu diberikan juga dukungan konseling untuk membantu warga mengatasi stres dan trauma akibat kebakaran," lanjut legislator dari Dapil Jawa Barat VIII ini.
Menurut Selly, warga membutuhkan dukungan moral karena peroses pemulihan mereka hingga kembali ke kehidupan normal tidak akan sebentar.
"Walaupun proses pemulihan akan membutuhkan waktu yang lama dan tantangan yang berat, dukungan dan kepedulian menjadi kekuatan yang mampu mengatasi kesulitan ini dan membantu korban kebakaran membangun kembali hidup mereka," ucap Selly.
Terkait lokasi pengungsian para korban kebakaran, Selly mengingatkan agar disiapkan sesuai standar kemanusiaan yang layak.
"Tempat penampungan sementara harus aman, nyaman, dan memadai, sehingga warga yang terdampak tidak merasa terlantar," imbaunya.
Baca: Selly Minta PemerintahTerbitkan Aturan Turunan UU TPKS
Kebakaran pun mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi para korban. Selly menilai, bantuan dari Pemerintah dapat meringankan beban mereka.
"Berikan bantuan sosial bagi korban yang terdampak untuk kembali memulai hidup mereka. Negara harus hadir dalam setiap kesulitan masyarakat, terkhusus yang terdampak bencana," tegasnya.
Di sisi lain, Selly mengingatkan pentingnya aksi tanggap yang efektif terhadap korban kebakaran.
"Dengan tindakan yang lebih tanggap, Pemerintah dapat memastikan bahwa Indonesia tetap teguh dalam menghadapi tantangan bencana dan memberikan contoh kepada dunia tentang bagaimana Pemerintah yang peduli dapat memberikan perlindungan dan harapan bagi warga negaranya," tutup Selly.