Manado, Gesuri.id - Anggota Komisi VIII DPR RI Selly Andriany Gantina mengharapkan Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manado bisa menjadi universitas dengan banyak cakupan program studi.
Namun, saat ini pengembangan kampus IAKN masih terkendala anggaran yang minim.
Pengembangan IAKN menjadi universitas sangat dimungkinkan, mengingat kota Manado memiliki keunikan dengan ikon multikulturalisme. Banyak suku, ras, dan agama yang hidup berdampingan di Manado.
Baca: Ini Pesan Selly Saat Serahkan Hadiah Lomba Guru PKn
"Manado punya keunikan, sesuatu yang bisa dijadikan ikon dengan multikulturalisme. Artinya, IAKN yang ingin menjadi universitas bisa dimunculkan dari multikulturalismenya. Di Manado banyak suku, ras, agama yang menjadi kebanggaan dan kelebihan Manado," ungkap Selly.
Ke depan, pihaknya ingin segera melihat kampus ini menjadi universitas dengan para lulusan yang bisa diterima di dunia kerja dan akademik.
Disebutkan politisi PDI Perjuangan itu, saat ini sekolah-sekolah negeri masih kekurangan guru agama Kristen yang mengakibatkan defisit ilmu. Diharapkan dari kampus IAKN Manado inilah akan lahir para guru agama yang handal.
Baca: Gembong Pertanyakan Banyak Alat Berat Yang 'Nganggur'
"Kita masih kekurangan guru-guru agama Kristen terutama di sekolah-sekolah negeri. Nasib anak-anak yang ada di sekolah negeri harus defisit ilmu tentang keagamaannya. Guru agama Kristennya tidak ada dan mereka dititipkan di gereja-gereja," kilah Selly.
Kondisi Ini, lanjut legislator dapil Jabar VIII tersebut, tentu jadi pekerjaan rumah bagi DPR dan Kementerian Agama. IAKN ini sendiri berada di bawah naungan Bimbingan Masyarakat (Bimas) Kristen Protestan.
"Ke depan para lulusan IAKN betul-betul bisa terserap dan memberi keilmuannya bagi nusa dan bangsa," harap Selly lagi.