Ikuti Kami

Seminar PDI Perjuangan, Pemerintah, Guru Besar, hingga Aktivis Lingkungan Berbicara soal Penanganan dan Dampak Sampah

Kita sebagai negara punya komitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca kita yang kita sebut dengan NDC.

Seminar PDI Perjuangan, Pemerintah, Guru Besar, hingga Aktivis Lingkungan Berbicara soal Penanganan dan Dampak Sampah

Jakarta, Gesuri.id - Seminar dengan tema 'Hari Konservasi Alam Nasional 2024: Gerakan Operasi Bersih, Gaya Hidup Berkelanjutan', yang digelar DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan memperingati Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) di Sekolah Partai, Jakarta Selatan, Sabtu (10/8), menghadirkan sejumlah narasumber.

Mereka antara lain Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dr. Novrizal Tahar, Guru Besar Biologi Ign Pramana Yuda, dan penggerak Bank Sampah Universitas Budi Luhur (UBL) Umi Tuti Asmawi. Mereka berbicara soal penanganan dan dampak sampah bagi bumi.

Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dr. Novrizal Tahar mengatakan urusan sampah sebenarnya tak kalah penting dengan isu emisi gas kaca. Bahkan, keduanya saling berhubungan. Sampah yang terus bertambah tanpa pengelolaan yang baik, akan berdampak langsung pada biodiversity hingga pencemaran lingkungan.

"Oleh sebab itu, kita sebagai negara punya komitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca kita yang kita sebut dengan NDC, National Determined Contribution. Jadi, itu komitmen kita kepada dunia. Ada lima sektor yang akan kita turunkan, energi, hutan dan tata guna lahan, kemudian pertanian, perindustrian, dan terakhir adalah waste. Kita bicara waste ini, tentang sampah dan limbah," kata Novrizal.

Novrizal juga menyampaikan Kementerian LHK juga juga sudah memiliki rencana pembangunan jangka panjang soal penanggulangan sampah hingga 2024.

"Ada 20 isu superprioritas, salah satunya adalah mengenai reformasi pengelolaan sampah yang terintegrasi dari hulu ke hilir," jelas Novrizal.

Sementara itu, Guru Besar Biologi Ign Pramana Yuda mengatakan sampah berkontribusi pada pemanasan global yang menjadi persoalan bagi dunia. Dia menyatakan bahwa sampah plastik mengancam keberagaman flora dan fauna dunia. Bukan hanya itu, sampah plastik dalam skala kecil bahkan kini sudah banyak di tubuh manusia.

"Sudah ada penelitian bahwa dari beberapa sukarelawan itu sudah terdapat mikroorganik plastik di tubuh," kata Pramana.

Di sisi lain, penggerak Bank Sampah Universitas Budi Luhur (UBL) Umi Tuti Asmawi mengajak semua pihak untuk memilah sampah di rumah dan di mana pun berada. Dia mengatakan yang namanya menjaga kelestarian bumi itu dimulai dari di mana kita berpijak.

"Biasakan budaya tidak lagi buang sampah, tetapi pilah sampah dari rumah," kata Umi Asmawi.

Acara yang digelar di Sekolah Partai PDI Perjuangan, ini turut dihadiri oleh Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Wakil Bendaraha Umum PDI Perjuangan Yuke Yurike. Selain itu jajaran DPP lainnya yakni M.Y. Esti Wijayanti, Sri Rahayu, kemudian Rokhmin Dahuri. Turut dihadiri juga perwakilan mahasiswa dan anak muda, juga seluruh kader PDI Perjuangan baik luring maupun secara daring.

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri juga turut menyaksikan melalui daring.

Quote