Jakarta, Gesuri.id - Sidang Umum ASEAN Inter Parliamentary Assembly (AIPA) ke-44 yang digelar di Jakarta sudah dimulai. Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertindak sebagai Ketua Majelis Sidang Umum AIPA ke-44 sore ini memimpin Sidang Komite Eksekutif forum parlemen se-Asia Tenggara itu.
Baca: Sidang AIPA Dibuka Jokowi Senin, Puan: Akan Ada Komitmen Parlemen ASEAN Berupa Joint Communique
Sidang Komite Eksekutif digelar untuk membahas agenda dan program terkait Sidang Umum AIPA yang ke-44. Dalam sidang ini, Puan menekankan pentingnya parlemen negara-negara ASEAN untuk responsif dan tanggap dalam menghadapi berbagai tantangan regional dan global.
"Saya mengajak seluruh delegasi parlemen anggota AIPA yang hadir, untuk bersama-sama mengedepankan semangat ASEAN solidarity. Dengan demikian, sidang diharapkan dapat berlangsung dengan produktif dan kita semua dapat menghasilkan konsensus di akhir pertemuan," kata Puan, Minggu (6/8/2023).
Sidang Umum AIPA ke-44 diselenggarakan di Hotel Fairmont Jakarta, Senayan, sejak tanggal 5 sampai 11 Agustus 2023. Event bergengsi tersebut dihadiri oleh 9 Ketua Parlemen di ASEAN selain Indonesia. Selain itu, Sidang Umum AIPA ke-44 juga dihadiri perwakilan 17 negara Observer dan Tamu, serta perwakilan dari 9 Organisasi Internasional. Total peserta yang hadir sebanyak 568 Delegasi.
AIPA General Assembly merupakan salah satu puncak keketuaan DPR RI di AIPA, sejalan dengan keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023. Oleh karenanya, DPR RI menjadi tuan rumah dalam Sidang Umum AIPA kali ini.
Dalam sidang AIPA ke-44, DPR mengusung tema Responsive Parliaments for a Stable and Prosperous ASEAN yang merupakan komitmen parlemen ASEAN untuk ikut menciptakan perdamaian dan kesejahteraan di Asia Tenggara.
Sebagai penyelenggara, DPR RI memastikan seluruh kegiatan yang ada dalam rangkaian Sidang Umum AIPA ke-44 akan dijalankan secara inklusif dan transparan. Puan meyakini, hubungan yang baik di tingkat parlemen akan meningkatkan semangat solidaritas di kawasan.
"Kehadiran anda sekalian, menjadi bukti adanya upaya kita bersama, dalam rangka peningkatan peran anggota parlemen dalam membangun masa depan ASEAN yang lebih baik," ujar perempuan pertama yang menjabat Ketua DPR RI tersebut.
Di Sidang Komite Eksekutif ini, Puan yang juga merupakan Presiden AIPA 2023 didampingi oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) AIPA Siti Rozaimeriyanty Dato Haji Abdul Rahman. Komite Eksekutif merupakan badan di AIPA yang menyiapkan pembahasan pada Sidang Umum AIPA.
Badan ini menentukan agenda sidang AIPA, siapa yang akan memimpin masing-masing Komisi, resolusi yang akan dibahas, dan berbagai isu penting lain terkait organisasi AIPA.
Sebelum membuka sidang, Puan mengatakan AIPA berperan penting dalam mendorong terciptanya stabilitas kawasan karena hal tersebut merupakan kunci bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat di kawasan Asia Tenggara.
"Hal yang mengemuka saat ini adalah persaingan kekuatan besar (major power) di kawasan. Kita harus dapat ikut mengelola hal ini dengan mengedepankan dialog dan diplomasi. Kita, Parlemen, harus dapat berkontribusi untuk mengurangi ketegangan di kawasan dan mencegah timbulnya eskalasi yang menuju konflik terbuka," terang Puan.
Selanjutnya, mantan Menko PMK itu mengetuk palu satu kali sebagai tanda dibukanya Sidang Komite Eksekutif. Puan kemudian mengusulkan agar acara terlebih dahulu membahas agenda dari Sidang Komite Eksekutif AIPA.
"Sehubungan dengan itu, saya mempersilahkan setiap delegasi untuk memberikan masukan atau tanggapan terhadap agenda dari Sidang Komite Eksekutif AIPA?" ucapnya kepada peserta Sidang Komite Eksekutif.
Karena tidak ada masukan dari peserta sidang, Puan kembali mengetuk palu satu kali sebagai tanda agenda Sidang Komite Eksekutif ini diterima. Acara kemudian dilanjutkan dengan perkenalan para ketua parlemen ASEAN dan delegasi, mulai dari Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura Thailand, Vietnam dan terakhir Indonesia sebagai tuan rumah.
Usai perkenalan seluruh delegasi, sidang dilanjutkan dengan pemilihan pimpinan Sidang Komite Eksekutif. Sesuai Pasal 10 Statuta AIPA, Presiden AIPA diamanatkan sebagai Ketua Komite Eksekutif yang artinya tugas tersebut diemban olen Puan.
Sedangkan Pasal 11 (1) huruf d Statuta AIPA mengatur agar setiap peserta memilih satu Wakil Ketua dari anggota yang hadir untuk Sidang Komite Eksekutif.
"Berdasarkan praktik umum yang berlaku di AIPA, Wakil Ketua biasanya adalah Ketua Parlemen Tuan Rumah berikutnya,” ungkap Puan.
“Oleh karena itu, saya ingin mengusulkan Yang Mulia Dr. Xaysomphone Phomvihane, Presiden Majelis Nasional Republik Demokratik Rakyat Laos sebagai Wakil Ketua Sidang Komite Eksekutif ini. Apakah usulan ini dapat disetujui?" lanjutnya.
Usulan dari Puan pun mendapat persetujuan seluruh peserta, yang dilanjutkan dengan ketukan palu sidang. Setelahnya, anggota sidang
membahas mengenai aktivitas program serta agenda dari rangkaian Sidang Umum AIPA yang ke-44.
"Saya ingin mendapatkan masukan atau tanggapan mengenai Agenda of the 44th General Assembly of AIPA," sebut Puan.
"Jika tidak ada masukan atau tanggapan, saya anggap Agenda of the 44th General Assembly of AIPA dapat disetujui," lanjut cucu Bung Karno itu.
Puan kemudian meminta masukan dan tanggapan terkait Pertimbangan topik Dialog dengan Observer. Dialog tersebut akan mengusung tema Parliamentary Cooperation: Shared Comitment for Peace, Stability and Prosperity.
"Selanjutnya, pertimbangan topik pada Sidang AIPA–ASEAN. Sidang AIPA-ASEAN akan membicarakan tema tentang Affirming ASEAN – AIPA Collaboration for Secure and Peaceful Southeast Asia. Apakah ada masukan atau tanggapan terkait ?" Puan kembali bertanya kepada seluruh peserta Sidang Komite Eksekutif.
Karena tidak ada tanggapan dan masukan, Puan mengetuk palu sekali lagi sebagai tanda sidang dilanjutkan pada sesi berikutnya. Setelah itu, sidang menyetujui untuk pimpinan rapat-rapat komisi di AIPA dipimpin oleh anggota yang berasal dari Parlemen tuan rumah, dalam hal ini DPR RI. Hal ini sesuai tradisi di AIPA selama ini.
Sidang Komite Eksekutif AIPA juga menyetujui Dewan Legislatif Brunei Darussalam menjadi tuan rumah pertemuan Kaukus AIPA ke-15. Lalu Puan melanjutkan sidang dengan pertimbangan Tuan Rumah AIPA Advisory Council on Dangerous od Drugs (AIPACODD) ke-7.
"Menyusul berakhirnya pertemuan AIPACODD ke-6 di Indonesia, pertemuan AIPACODD ke-7 akan diselenggarakan tahun depan dengan tuan rumah Majelis Nasional Republik Demokratik Rakyat Laos," tuturnya.
Memasuki agenda terakhir, Puan menerangkan ada beberapa hal yang perlu dibahas. Yakni, memberikan otoritas dan fungsi kepada Anggota Parlemen Muda AIPA atau Young Parliamentarians of AIPA (YPA). Lalu menyetujui agenda rapat untuk Komisi Politik, Komisi Ekonomi, Komisi Sosial, Komisi Organisasi, Komisi Perempuan, serta Komisi Pemuda.
"Selanjutnya tentang permohonan proposal dari Sekretaris Jenderal AIPA untuk pembentukan Satuan Kerja, yang meliputi, pendirian perpustakaan hukum digital AIPA (AIPA Digital Law Library), panduan mengenai keterlibatan AIPA dengan Entitas di luar AIPA serta gagasan pembentukan Parlemen ASEAN," urai Puan.
DPR RI sebagai tuan rumah Sidang Umum AIPA ke-44 pun mengusulkan perubahan AIPA Song kepada Sekertaris Jenderal AIPA. Puan lalu menutup sidang dengan menyerukam semangat persahabatan antar-parlemen di Asia Tenggara.
"Dengan semangat persahabatan antar-parlemen, ASEAN Unity dan kerja sama, bersama kita telah menyelesaikan Sidang Komite Eksekutif ini dengan baik,” ujarnya.
“Saya ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh peserta yang hadir, atas partisipasi aktif dan kontribusi yang tak ternilai, serta atas kerja sama yang baik," sambung Puan diakhiri dengan tiga kali ketukan palu pertanda sidang telah usai.
Setelah Sidang Komite Eksekutif AIPA, Puan bersama Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon dan Wakil Ketua BKSAP DPR RI Gilang Dhielafararez meninjau gladi resik Opening Ceremony of the 44th AIPA General Assembly di venue acara. Secara resmi, Sidang Umum AIPA ke-44 akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) esok hari, Senin (7/8).
Sambil berbincang dengan Fadli Zon dan Gilang Dhielafararez, Puan melihat pengisi acara melakukan gladi resik. Upacara pembuka Sidang AIPA ke-44 akan menampilkan berbagai pertunjukan seni budaya Indonesia, seperti Tari Topeng Betawi, Tari Jaipong yang akan dibawakan oleh anak-anak, hingga penampilan ondel-ondel.
Berbagai lagu tradisional seperti lagu Jali-jali asal DKI Jakarta pun akan disuguhkan oleh para musisi andalan Tanah Air yang dipimpin oleh Purwacaraka. Saat gladi resik, Puan tampak berdiskusi dengan Purwacaraka mengenai pertunjukan acara.
Puan mengatakan, DPR RI ingin memberikan pengalaman tak terlupakan bagi para delegasi yang hadir di Sidang Umum AIPA di Indonesia.
Baca; Puan: Presidensi AIPA ke-44 Jadi Kredit Poin Indonesia di Mata Dunia
“DPR RI siap menunjukkan wajah terbaik Indonesia. Tak cuma sebagai tuan rumah yang baik, DPR juga ingin agar seluruh delegasi anggota AIPA dan tamu undangan punya kesan yang mendalam saat berada di Indonesia,” sebutnya.
Menurut Puan, event internasional yang digelar di Indonesia juga sekaligus bisa dimanfaatkan sebagai sarana mempromosikan keunggulan-keunggulan yang dimiliki Indonesia.
“Ini juga menjadi momen yang baik untuk kita semakin memperkenalkan seni budaya dan pariwisata Indonesia di kancah dunia,” tutup Puan.