Jakarta, Gesuri.id - Ketua Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sigit Widodo meminta pemerintah kota lebih sigap dalam menangani orang dalam gangguan jiwa yang kerap berkeliaran di jalanan.
"Kota Palangka Raya, yang dikenal sebagai 'Kota Cantik', terus berupaya meningkatkan kualitas hidup penduduknya. Namun, hingga kini permasalahan ODGJ masih menjadi perhatian serius," kata Sigit, Selasa (4/1/2025).
Ia mengungkapkan, persoalan ini sudah berlangsung bertahun-tahun, namun dinas terkait dirasa masih belum mampu memberikan solusi yang efektif.
Untuk itu ia menekankan, sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah, seharusnya Kota Palangka Raya memiliki sistem yang lebih sigap dalam menangani masalah sosial seperti ini.
“Ini sudah bertahun-tahun terjadi, tapi tetap saja seperti tidak ada solusi konkret. Padahal Kota Palangka Raya itu ibu kota provinsi. Harusnya bisa lebih sigap agar masyarakat bisa merasa nyaman beraktivitas,” ucapnya.
Sigit menilai, salah satu faktor yang kerap dijadikan alasan Pemerintah Kota Palangka Raya, yakni adanya keterbatasan anggaran.
Namun dia menilai, alasan tersebut tidak bisa terus-menerus dijadikan pembenaran, bahkan ia menilai Dinas dan instansi terkait harus mampu mencari terobosan dan solusi inovatif untuk menangani permasalahan ini.
“Sejak jaman dulu, anggaran selalu menjadi alasan. Dinas harus mampu mencari terobosan mencari solusi. Jangan karena anggaran maka seolah pasrah,” ujarnya.
Untuk mengatasi masalah ini, Politisi dari PDI Perjuangan ini menekankan pentingnya komitmen kuat dan kerja sama dari semua pihak.
Dengan langkah konkret dan kerja sama yang solid, diharapkan permasalahan ODGJ di Kota Palangka Raya dapat ditangani dengan lebih baik, sehingga masyarakat bisa merasa lebih aman dan nyaman dalam beraktivitas sehari-hari.
"Tentu dalam hal ini, ego sektoral di antara instansi pemerintah harus dihilangkan agar koordinasi lebih efektif. Harus ada komitmen dan kesungguhan semua pihak," pungkasnya.