Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI Sihar Sitorus mengkritisi penanganan pandemi virus COVID-19 di Sumatera Utara (Sumut). Sihar menilai perlu adanya tes corona yang masif di Sumut.
Hingga Minggu (26/7), kasus positif corona di Sumut mencapai 3.390, yang sembuh sebanyak 918, sementara yang meninggal sebanyak 179 orang.
Sumut termasuk dalam 8 provinsi yang menjadi penyumbang 74 persen kasus corona di tanah air. Selain Sumatera Utara, ada Jatim, DKI Jakarta, Jabar, Jateng, Sulsel, Kalsel hingga Papua.
Baca: Ini Kata Presiden Soal Penanganan Covid-19
"Kita perlu masif testing di Sumut," kata Sihar.
Politisi PDI Perjuangan ini menilai penanganan corona di Sumut belum maksimal.
Namun, demikian, menurut Sihar ada banyak faktor yang membuat kasus corona di Sumut tinggi, salah satunya sikap masyarakat yang cenderung menganggap kasus COVID-19 sepele.
"Banyak faktor (termasuk masyarakat sepele). Ada penanganan tetapi belum cukup," tuturnya.
Lebih lanjut, Sihar berpandangan, tes corona yang masif di Sumut sangat penting. Sebab, dengan begitu, peta sebaran warga yang terpapar dapat diketahui. Sehingga mempermudah untuk mencegah penularan.
"Dengan masif testing kita dapat petakan sebaran terpapar. Informasi ini menjadi data dalam pengambilan keputusan. Informasi ini menjadi data untuk menurunkan kurva dan menaikkan kapasitas sarana kesehatan," tandas nya.
Sementara itu Presiden Jokowi meminta jajarannya menaruh perhatian besar kepada 8 provinsi yang menjadi prioritas penanganan corona.
Baca: Penanganan Covid-19 di Depok Belum Maksimal
"Saya ingatkan untuk memberikan perhatian, prioritas penanganan di 8 provinsi, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan dan Papua," ucap Jokowi dalam ratas kepada Komite COVID-19 di Istana.
Jokowi mengatakan target penanganan di 8 provinsi itu sudah jelas yaitu mengendalikan penyebaran kasus corona, menurunkan angka kematian, dan meningkatkan angka kesembuhan.