Jakarta, Gesuri.id - PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyatakan pihaknya menilai ada sinyal baik menyangkut kinerja Pemerintahan Presiden Prabowo di 100 hari pemerintahan.
Khususnya menyangkut program-program pro Wong Cilik yang senafas dengan platform perjuangan PDI Perjuangan.
Hasto menjawab pertanyaan wartawan tentang isu-isu terkini politik nasional, di saat ia baru saja berhasil finish 1 jam 29 menit pada Soekarno Run 2025, di Kompleks GBK, Senayan, Jakarta, Minggu (12/1).
Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan PDI Perjuangan Tetap Kokoh
Hasto mengatakan, di dalam program yang dilakukan oleh Presiden Prabowo untuk pengentasan kemiskinan, hal itu senafas juga dengan kebijakan PDI Perjuangan.
“Maka untuk mengatasi kemiskinan ekstrim, menyediakan rumah rakyat miskin itu menjadi komitmen bagi seluruh kepala daerah dari PDI Perjuangan. Juga anggota legislatif dari PDI Perjuangan,” kata Hasto.
Nah tentu saja target-target itu akan terus ditingkatkan karena PDI Perjuangan melalui HUT ke-52, diingatkan untuk jati dirinya yang berasal dari Wong Cilk, di mana Pancasila sebagai ideologi pembebasan bagi rakyat Marhaen.
“Ya karena program 100 hari itu masih in progress. Tetapi sejauh itu ditujukan kepada Wong Cilik, maka PDI Perjuangan akan memberikan dukungan sepenuhnya,” tegas Hasto.
Hasto mengatakan, di HUT ke-52, PDI Perjuangan ingin menjadikan rakyat sebagai cakrawati, dan harus benar diwujudkan. Termasuk lewat berbagai program-program kerakyatan yang dilakukan oleh Presiden Prabowo.
“Itu senafas, mengapa? Karena disitu juga melalui persetujuan dari fraksi-fraksi DPR RI, di mana PDI Perjuangan berada di dalamnya,” tukas Hasto.
Baca: Ganjar Desak Presiden Prabowo Hentikan Food Estate
“Apakah pernyataan Hasto ini bermakna PDI Perjuangan mau bekerja sama dengan pemerintahan Presiden Prabowo?” tanya wartawan.
Menjawab hal itu, Hasto menjelaskan terlebih dahulu bahwa di dalam sistem presidensial yang dianut Indonesia, tidak mengenal oposisi. Tetapi ada fungsi-fungsi penyeimbang, ada check and balances yang dijalankan oleh PDI Perjuangan.
“PDI Perjuangan, baik berada di dalam pemerintahan maupun di luar pemerintahan, itu selalu memberikan suatu kritik-kritik yang membangun untuk kepentingan rakyat, bangsa dan negara,” kata Hasto.
“Dan itu juga dilakukan di internal partai. Melalui HUT ini kami juga membuka kritik dari masyarakat terhadap PDI Perjuangan dan kami juga melakukan suatu otokritik. Maka fungsi-fungsi kritik-otokritik itu melekat di dalam fungsi-fungsi PDI Perjuangan terhadap pemerintah, terhadap DPR, terhadap lembaga-lembaga negara dan juga terhadap PDI Perjuangan sendiri,” beber Hasto.