Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan asal Nusa Tenggara Timur (NTT), Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) menegaskan mestinya DPRD Kabupaten Ende mampu menangkap spirit dan inspirasi dari Soekarno (Bung Karno), pendiri Republik ini.
Hal itu disampaikan Ansy ini menanggapi dinamika politik di Kabupaten Ende, sehubungan dengan pengisian kursi wakil bupati (Wabup) Ende yang sudah setahun lebih lowong.
Ansy Lema, sampaikan pernyataan melalui sebuah video yang diunggah di akun facebooknya, Yohanis Fransiskus Lema, Selasa (3/3).
Baca: Ansy & Masyarakat Adat Batalkan Penurunan Status CA Mutis
Sebagai putra asli Ende, Ansy mengatakan, dirinya berharap agar segera ada wakil bupati Ende mendampingi Bupati Ende Djafar Achmad.
Ansy mengingatkan bahwa Ende sangat bersejarah bagi bangsa ini, Bung Karno menemukan ilham Pancasila di Ende, ketika menjalani massa pembuangan oleh kolonial Belanda (1934-1938).
"Ketika di Ende, Bung Karno menggali nilai-nilai Pancasila, hasil bergaul dengan berbagai pihak. Dengan masyarakat lokal, dengan para haji, tokoh muslim dan juga dengan para pastor-pastor Belanda, Gereja di sana," kata Ansy.
"Mestinya DPRD Kabupaten Ende menangkap spirit Bung Karno, bahwa proses demokrasi ini berjalan dengan mengikuti jejak-jejak inspirasi Bung Karno di Ende. Menangkap apa yang menjadi kerinduan masyarakat, menangkap nilai demokrasi dan menangkap apa yang menjadi aspirasi para tokoh," ungkapnya.
Baca: Ansy Lema: Pandemi Momentum Menuju Kedaulatan Pangan!
Menurutnya, Bung Karno memikirkan segala hal tersebut dengan jernih, jujur, dengan etis, dengan logis dan tentu bermartabat.
"Inilah berpolitik secara visioner. Visi dan nilai ini yang harus ditangkap oleh DPRD Kabupaten Ende," ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, pembahasan di partai koalisi pendukung Marsel - Djafar, tentang siapa yang bakal mengisi kursi wakil bupati Ende, belum rampung. Enam parpol mengusulkan Erikos Emanuel Rede (Ketua Nasdem) Ende, sementara Golkar mengusulkan dua nama yakni Hery Wadhi, Ketua Partai Golkar Ende dan Domi Mere.