Jakarta, Gesuri.id - Politikus PDI Perjuangan Deddy Yevri Sitorus menanggapi permintaan Presiden Joko Widodo agar BUMN, pemerintah daerah, serta Kementerian Pertanian bekerja sama membuka lahan persawahan baru untuk mengantisipasi terjadinya kekeringan serta ancaman kelangkaan pangan di tengah pandemi Covid-19.
Baca: Gilbert Minta Disnaker Awasi Perusahaan Tak Terapkan WFH
Deddy menegaskan, agar terhindar dari kekurangan pangan, kita harus meniru Korea Selatan dan Jepang yang konsumsi berasnya sangat minim.
"Biasanya, warga Korsel dan Jepang cukup makan nasi semangkuk kecil pada siang atau sore hari, lalu dikombinasikan dengan bahan pangan lain," ujar Deddy.
Deddy melanjutkan, orang Indonesia biasanya makan nasi lalu menambah, kecuali punya diabetes atau tak ingin gendut. Jadi intinya, tegas Deddy, politik beras dan pola konsumsi kita memang harus dirombak total.
Deddy menyatakan, mencetak sawah baru saat ini hampir mustahil karena sawah butuh air dan membangun pengairan bukan kerja setahun atau dua tahun. Kalaupun mau padi, bisa menanam padi gogo alias padi tadah hujan.
Baca: Banteng Tangerang Bangun Dapur Umum & Bagikan Nasi Boks
"Menurut saya, ini kesempatan melakukan perubahan pola konsumsi pangan. Kita bisa hidup tanpa nasi atau kita bisa tetap sehat dengan sedikit nasi ditambah pangan alternatif lain!," ujar Deddy.
Pandemi ini, lanjut Deddy, seharusnya juga membawa perubahan dan daya survival baru bagi bangsa Indonesia. Ini kesempatan mengubah cara pandang kita tentang pangan.
"Sebab dipastikan hal seperti ini masih akan berulang dalam peradaban manusia di masa-masa yang akan datang!" ujarnya.