Solo, Gesuri.id - Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menyambut baik hasil survei dari Ikatan Ahli Perencana (IAP) Indonesia menyatakan Solo sebagai kota paling nyaman dihuni.
Rudy menyatakan, Kota Solo pernah meraih predikat yang sama berdasarkan survei yang dilakukan pada 2017. Menurutnya, tingkat kenyamanan masyarakat Solo memang terus meningkat. Sehingga dia menilai predikat kota paling layak huni tersebut bisa dibuktikan.
Baca: Lewat Porwaso, Rudy Galakkan Olahraga Tradisional
"Kota Solo ini miniaturnya Indonesia. Masyarakat dari berbagai suku, agama, golongan, kelompok semua ada di sini. Tetapi semua bisa hidup dalam harmoni, tidak ada gesekan apapun," ujarnya.
Rudy mengatakan, kehidupan yang harmoni tersebut dapat terwujud karena beberapa faktor. Terutama kehadiran pemerintah dalam melayani tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras, dan golongan. Selain itu, Pemkot terus berupaya melayani kebutuhan dasar masyarakat seperti pangan, papan, kesehatan dan pendidikan. Hal itu sesuai dengan visi dan misi Pemkot Solo yakni waras, wasis, wareg, mapan dan papan. Visi misi tersebut dianggap mampu menduduki hasil survei tertinggi.
"Semua aspek yang dilihat dalam survei itu kan sudah kami penuhi lewat visi dan misi. Tahun ini kami yakin Solo lebih nyaman untuk ditinggali," ucapnya.
Untuk diketahui, survei IAP itu melibatkan 26 kota di Indonesia. Hasil survei tersebut dirilis IAP pekan lalu. IAP menggelar survei di 26 kota di 19 provinsi. Sebanyak 100 sampai 200 orang dilibatkan sebagai responden mewakili setiap kota.
Baca: Rudy Ingin Kawasan Manahan Bertaraf Internasional
Hasil survei tersebut, sebanyak 66,9 persen responden menilai Solo sebagai kota paling layak huni di Indonesia. Urutan kedua disabet oleh Palembang, disusul Balikpapan dan Denpasar dengan persentase masing-masing 66,6 persen, 65,8 persen dan 65,5 persen. Peringkat selanjutnya diraih oleh Tangerang Selatan, Semarang dan Banjarmasin dengan nilai masing-masing 65,4 persen, 65,4 persen dan 65,1 persen.
Beberapa aspek yang dinilai dalam survei tersebut antara lain, pangan, tempat ibadah, air bersih, kesehatan dan pendidikan. Aspek tersebut dinilai dari seberapa memuaskan menurut masyarakat.