Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI, Sonny T Danaparamita, meminta Menteri Perdagangan (Mendag) lebih cermat dalam mengantisipasi pola kenaikan harga bahan pokok (sembako) menjelang Hari Raya Idulfitri.
“Sebenarnya ini polanya kan sudah bisa diprediksi. Ada fase-fase selama jelang Ramadan sampai Lebaran yang memiliki tren kenaikan harga sembako. Polanya terekam berdasarkan data historis dari tahun ke tahun. Tinggal dikonteks-kan dengan ekonomi kekinian dan kemampuan produksi pertanian kita,” ujar Sonny di Jakarta, Selasa (4/4).
“Mestinya bisa dibaca. Kalau cermat, kenaikan harga sembako bisa dikelola dengan baik dan tak menyusahkan rakyat,” imbuhnya.
Baca: Bersuara Dalam Piala Dunia, Melawan Diamnya Kemunafikan
Menurut Sonny, berdasarkan panel harga Badan Pangan Nasional, yang dikutip dari bebagai sumber, harga sejumlah komoditas memasuki pertengahan Ramadan menunjukkan kenaikan, seperti beras, cabai merah keriting, cabai rawit merah, daging ayam ras, telur ayam ras, hingga sejumlah ikan.
Kenaikan berkisar 0,4 persen sampai 3 persen selama sepekan terakhir, bergantung komoditasnya. Sebab itu, Sonny berharap Menteri Perdagangan bisa melakukan analisis tren kenaikan harga secara lebih cermat.
“Pola historisnya di mana-mana adalah harga cenderung naik kira-kira sepekan sebelum Ramadan, lalu akan terus naik hingga menjelang Lebaran, karena mulai ada lonjakan permintaan dari masyarakat sesuai budaya di warga kita yang selalu antusias menyambut Hari Raya Idulfitri dengan beragam makanan dan tradisi. Artinya suplainya harus berimbang dan dipastikan tersalur hingga ke level pedagang eceran. Ini mestinya dipastikan oleh Mendag,” terangnya.
Baca: Ineu Bagikan Takjil ke Masyarakat di Alun-alun Sumedang
Politisi PDI Perjuangan itu juga mengatakan, lonjakan harga bapok diprediksi akan terjadi sepekan pasca Idulfitri. Sesuai budaya masyarakat, Lebaran selalu disambut dengan beragam acara silaturahim dengan beragam makanan.
“Trennya secara historis kan sudah ada. Ya tinggal dimanajemeni saja. Termasuk antisipasi kendala distribusi sembako jelang Lebaran karena berkaitan dengan arus mudik dan sebagainya yang diatur oleh Kementerian Perhubungan untuk angkutan logistiknya,” terangnya.
Momen pasca Lebaran, tambah Sonny, akan ada potensi banyak komoditas belum tersedia di pasar, karena sebagian pelaku usaha masih mudik Lebaran. Terbatasnya pasokan akan mengerek harga komoditas di pasar.
“Strategi antisipasinya harus disiapkan oleh Kemendag, termasuk menggandeng dinas terkait hingga ke seluruh daerah,” tandasnya.