Banyuwangi, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI, Sonny T Danaparamita menilai ASDP kurang cermat dalam melakukan perhitungan lonjakan penumpang di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk.
Padahal, kemacetan jalur Pelabuhan Ketapang Gilimanuk bukan kali pertama ini menurut Sonny, namun sudah sering terjadi, terutama saat pada masa liburan, hari raya, maupun perayaan natal.
"Persoalan kemacetan di pelabuhan Ketapang sebenarnya bukan yang pertama kali terjadi. Sudah sering kita mendengar pelabuhan Ketapang mengalami kemacetan mulai dari beberapa kilometer hingga puluhan kilometer. Kemacetan tersebut yang paling sering terjadi pada masa liburan, hari raya, maupun Natal" ucap Anggota DPR RI Komisi VI tersebut.
Baca: Hasto Ajak Mahasiswa Unand Teladani Jiwa Kepemimpinan
Sonny cukup bertanya - tanya dengan kondisi kemacetan yang mengular sampai 15 km jauhnya, padahal, berdasarkan informasi yang didapat Anggota DPR RI tersebut, lonjakan penumpang Pelabuhan Ketapang Gilimanuk hanya berkisar 50% saja.
"Pada liburan kali ini, dari info yang saya terima, peningkatan penumpang sebenarnya hanya 50 persen saja. Namun mengapa ada dampak kemacetan hingga sepanjang kisaran lebih dari 15 km?" tanya Anggota Komisi VI itu.
Anggota DPR RI tersebut menjelaskan, sudah melakukan pemantauan terkait pelayanan yang dilakukan ASDP, dan dinilai relatif cukup baik.
"Beberapa waktu yang lalu, saya telah melakukan pemantauan terkait pelayanan yang dilakukan oleh ASDP. Saat itu saya melihat bahwa pelayanan yang diberikan sudah relatif cukup baik." jelasnya.
Anggota Komisi VI itu menyayangkan kurang cermatnya pihak ASDP dalam melakukan perhitungan kemungkinan lonjakan penumpang kapal.
"Namun sayang, pada masa liburan ini sepertinya tidak melakukan penghitungan secara cermat, khususnya mengenai kemungkinan lonjakan jumlah penumpang, adanya perbaikan dermaga, serta adanya cuaca yang terkadang ekstrim di bulan-bulan ini" imbuh Sonny.
Anggota DPR RI Dapil 3 tersebut menuturkan, ASDP seharusnya sudah cukup memahami kondisi dan momentum seperti ini, lonjakan penumpang saat liburan serta cuaca ekstrim di selat Bali bukan hal baru bagi pihak penyebrangan.
"ASDP khususnya harusnya sudah cukup memahami dengan momentum seperti ini. Adanya lonjakan penumpang karena liburan serta cuaca ekstrim di selat Bali pada bulan ini sesungguhnya bukan hal baru. Antisipasinya harusnya sudah dipersiapkan. Apalagi juga sedang melakukan perbaikan dermaga yang secara otomatis akan berpengaruh pada waktu sandar kapal" jelas Sonny.
Anggota DPR RI tersebut meminta kepada seluruh pihak terkait, agar segera menguraikan kemacetan, serta menambah armada dan mempercepat laju penyeberangan kapal.
"Untuk saat ini, yang perlu segera dilakukan adalah segera mengurai kemacetan dan segera mempercepat penyeberangan. Penggunaan kapal besar KMP Jatra II adalah kebijakan tepat. Dan ini juga harus dibarengi dengan percepatan selama sandar ( naik turunnya penumpang dan kendaraan ke kapal).
Baca: Cegah Polusi Udara, Yuke Dorong Koridor Transjakarta Ditambah
"Koordinasi intensif dengan seluruh pihak terkait mutlak harus dilakukan." pinta Anggota DPR RI tersebut.
Anggota Komisi VI itu menegaskan, meskipun kondisi saat ini sedang darurat, prioritas keselamatan penumpang tetap menjadi nomor 1.
"Namun demikian, karena selat Bali ombaknya sedang cukup besar, maka keselamatan harus tetap menjadi perhatian. Jangan sampai kapal yang tidak layak beroperasi diijinkan. Termasuk juga jangan sampai ada kelonggaran terhadap batas muatan/penumpang." tegas Anggota Komisi VI itu.
Sonny berharap, agar segera dilakukan evaluasi dan persiapan kedepannya, terutama persiapan terkait pembangunan jalan Tol yang akan lebih banyak membawa calon - calon penumpang kapal Pelabuhan Ketapang Gilimanuk