Purwodadi, Gesuri.id - Bupati Grobogan Sri Sumarni meminta para tenaga Pendamping Profesional Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (P3MD) bekerja secara profesional dan menunjukkan kinerja terbaik terutama dalam mengawal dana desa agar tidak disalahgunakan dalam pelaksanaannya.
“Dana desa harus dikawal dengan baik agar tidak disalahgunakan. Untuk itu, para pendamping harus bisa bekerja secara profesional dan menunjukkan kinerja terbaik. Adanya dana desa bisa digunakan untuk memajukan desa dan meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat,” ujarnya dalam acara halal bihalal yang dilanjutkan pengarahan dan pembinaan tenaga pendamping P3MD yang diselenggarakan di Gedung Riptaloka, Senin (9/7).
Baca: Sri Sumarni Ajak Perantau Ikut Bangun Grobogan
Penekanan itu diperlukan, kata Sri Sumarni, mengingat tugas pendamping desa dinilai tidak ringan karena membantu tugas desa dalam melaksanakan serangkaian kegiatan, khususnya yang dialokasikan dari dana desa yang nilainya cukup besar.
“Supaya bisa kerja maksimal, para pendamping desa ini harus paham mengenai aturan yang berkaitan dengan bidang tugasnya. Antara lain, mempelajari UU No 6 tahun 2014 tentang desa. Saya harap dengan adanya pendampingan ini dapat membantu meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Grobogan,” jelas Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Grobogan tersebut.
Baca: Ganjar Janji Tingkatkan Kerja Sama dengan Pemkab Grobogan
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Grobogan Sanyoto menyatakan, tenaga pendamping yang dimiliki sebanyak 128 orang. Rinciannya, 54 Pendamping Desa, 69 Pendamping Lokal Desa (PLD), dan 5 Tenaga Ahli (TA) kabupaten.
Menurutnya, tugas pendamping desa itu cukup banyak. Antara lain, mendampingi desa dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan terhadap pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.
