Ikuti Kami

Sri Untari Kaget: Besar Sekali Pemprov Jatim Anggarkan Rp800 Miliar untuk MBG

Sri Untari menjelaskan anggaran tersebut mencakup pemberian makan bergizi gratis bagi siswa SMA dan SMK di seluruh Jawa Timur.

Sri Untari Kaget: Besar Sekali Pemprov Jatim Anggarkan Rp800 Miliar untuk MBG

Malang, Gesuri.id - Pemerintah Provinsi Jawa Timur secara resmi mengalokasikan anggaran sebesar Rp800 miliar untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada tahun 2025. Hal itu diungkapkan Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur, Sri Untari Bisowarno. Meski mendukung program ini, Untari menyampaikan kekecewaannya terhadap besarnya anggaran yang disiapkan.

"Kita akhirnya juga mengalokasikan itu, ya agak sedikit kecewa sih, karena besar sekali," ujarnya dikutip Selasa (21/1).

"Waktu itu nggak sempat hadir, rapat Banggar pertama, tapi kata teman-teman hampir Rp800 miliar untuk makan bergizi gratis setahun provinsi Jawa Timur. Ya karena se-Jawa Timur manusianya banyak banget kan," lanjutnya.

Sri Untari menjelaskan, anggaran tersebut mencakup pemberian makan bergizi gratis bagi siswa SMA dan SMK di seluruh Jawa Timur. Namun, ia menyebut belum ada rincian teknis yang lengkap terkait pelaksanaan program ini.

"Informasinya sekitar Rp15.000 hingga Rp20.000 per siswa. Tapi kami belum mendapatkan petunjuk teknis yang rinci tentang itu," katanya.

Program ini dirancang untuk menjangkau 1,3 juta siswa SMA dan SMK negeri di Jawa Timur. Jika ditambah dengan siswa sekolah swasta, jumlahnya hampir mencapai 7 juta anak.

Wanita yang juga sebagai Dewan Pengawas Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) itu menyarankan agar dana tersebut langsung disalurkan ke sekolah-sekolah. Dengan demikian, pihak sekolah dapat mengelola program makan bergizi secara lebih efisien dan merata.

"Kalau saran saya sih, daripada repot, berikan saja dananya langsung ke sekolah. Nanti sekolah yang mengelola, bisa bekerja sama dengan orang tua siswa yang menyediakan katering. Jadi, perputaran ekonomi lebih terasa di lingkungan masyarakat bawah," jelasnya.

Ia juga menyoroti potensi ketidakmerataan jika pengelolaan program dipusatkan. "Kalau dipul di satu tempat, yang mendapat rezeki itu ya hanya pihak tertentu saja. Tidak terlalu merata," tambahnya.

Meski ada kritik, Sri Untari mengapresiasi langkah pemerintah yang bertujuan menggerakkan ekonomi lokal melalui konsumsi. "Pak Presiden sebenarnya menggerakkan ekonomi bawah lewat program makan siang gratis ini. Maka, program ini harus ditangkap dengan cara yang positif," katanya.

Sri Untari menekankan pentingnya program ini dikelola dengan baik agar manfaatnya dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat.

"Kalau bisa, taruh saja langsung di sekolah-sekolah. Jadi tidak ribet, karena sekolah tinggal membagi. Orang tua siswa yang mampu masak bisa ikut terlibat, sehingga program ini benar-benar mendukung kebutuhan anak sekolah sekaligus memberdayakan ekonomi masyarakat," tuturnya. 

Sumber: malang.times.co.id

Quote