Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRD Jateng dari Fraksi PDI Perjuangan dr. Messy Widiastuti, mendesak pembaruan data kemiskinan guna memastikan penyaluran bantuan sosial tepat sasaran.
Hal ini ditekankan dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar di kediaman legislator Hj. Nur Bintang, Desa Adisana, Bumiayu, Brebes.
Dalam FGD tersebut, dr. Messy menegaskan akurasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebagai fondasi penyaluran bansos.
“Data valid menghindari kebocoran bantuan. Penerima tak layak wajib dihapus dari daftar,” kata dr. Messy Widiastuti, Minggu (23/2/2025).
Ia mendorong pemutakhiran data berkala untuk memastikan hanya warga berhak menerima bantuan.
Legislator Dapil XII Jateng ini menggalang sinergi antara pemda, perangkat desa, dan masyarakat dalam memperbarui data kemiskinan. Transparansi proses pendataan disebut kunci menghindari konflik.
“Keterbukaan data minimalkan pihak dirugikan,” ujarnya.
FGD yang dihadiri masyarakat dan ini mengungkap kendala seperti rendahnya kesadaran warga memperbarui data DTKS.
Sebagai solusi, dr. Messy mengusulkan tiga langkah strategis:
1. Peningkatan akses pendidikan gratis untuk keluarga miskin.
2. Pelatihan keterampilan berbasis potensi lokal.
3. Pengembangan program ekonomi desa mandiri.
Menyambut kepemimpinan Bupati Brebes baru, dr. Messy optimis kolaborasi erat pemerintah-masyarakat mampu tekan angka kemiskinan.
“Bansos harus tepat sasaran. Hanya dengan data akurat, kesejahteraan tercapai,” tegasnya.
Dengan sinergi multipihak, Brebes diyakini mampu tekan kemiskinan secara signifikan.
FGD ini jadi langkah awal percepatan pembaruan sistem pendataan dan peningkatan efektivitas program pengentasan kemiskinan.
Sumber: www.portalpantura.com