Manado, Gesuri.id - Wali Kota Manado Andrei Angouw mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk mencegah masuknya wabah hepatitis akut di Kota Manado.
"Kita masih tunggu dari pusat," katanya, Kamis (11/5).
Baca: Hasto: Kontestasi Dini Pemilu 2024 Mengusik Pemerintahan
Menurut Andrei, setiap langkah pemkot Manado dalam penanganan wabah harus terukur dan terintegrasi.
Langkah yang tergesa gesa akan memicu kepanikan masyarakat. "Kita tak mau masyarakat panik," ujarnya.
Ia memastikan puskesmas di Manado terus waspada terhadap kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya.
Sementara itu, Kadis Kesehatan Manado Steven Dandel mengatakan pihaknya sudah mengirim surat kewaspadaan ke RS dan puskesmas di kota Manado.
"Surat kewaspadaan kami kirimkan ke RS dan puskesmas sejak tanggal 28 April lalu," ungkapnya.
Menurut Dandel, seluruh puskesmas dan RS di Manado sudah dalam kondisi waspada sebelum Idulfitri.
Ia menambahkan seluruh puskesmas diminta memantau dan mengedukasi masyarakat. Untuk kondisi tertentu, pihaknya sudah punya SOP.
"Kami waspada penuh," katanya.
Hingga kini, beber dia, belum ada kasus hepatitis akut di Manado.
Baca: Bupati Asmat Tegaskan Provinsi Papua Selatan Sudah Final
Tentang Manado
Kota Manado berbatasan dengan Kabupaten Minahasa dan Minahasa Utara.
Kota Manado memiliki 11 kecamatan serta 87 kelurahan dan desa, luas wilayah Kota Manado 157,27 km².
Wilayah perairan kota Manado meliputi Pulau Bunaken, Pulau Siladen, dan Pulau Manado Tua.
Saat ini Kota Manado dipimpin oleh Wali Kota Andrei Angouw dan Wakil Wali Kota Richard Sualang. Dilansir dari tribunmanadocoid.
Kurator: Syahrul